Moskow dan wilayah sekitarnya terik dengan suhu mencapai 32,5 derajat Celcius, tertinggi dalam lebih dari satu abad terakhir.
Moskow dan wilayah sekitarnya terik ketika suhu udara melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi selama lebih dari satu abad, dengan badan pemantau cuaca memperingatkan akan adanya malam-malam yang sangat panas.
Direktur Badan Pemantau Cuaca Rosgidromet, Roman Vilfand, mengatakan suhu di ibu kota Rusia mencapai 32,5 derajat Celcius pada Rabu, mengalahkan rekor yang dibuat tahun 1917.
Dalam beberapa malam ke depan, suhu tidak akan turun di bawah 24,5 derajat Celcius. Menurut Roman, malam-malam itu akan berbahaya karena tidak memungkinkan orang untuk pulih dari suhu tinggi di siang hari.
Ia memperkirakan suhu akan turun hingga 10 derajat Celcius dalam beberapa hari ke depan, dengan badai dan angin kencang, sebelum suhu panas kembali minggu depan.
Banyak warga Moskow mencoba menyejukkan diri dekat air mancur dan taman umum.
"Ini sangat sulit, kami tidak tidur di malam hari. Ini sangat sulit, terutama untuk seusia kami," kata Monira Galimova, 70 tahun, dikutip dari RTL, Rabu (3/7).
Seorang warga Moskow lainnya, Olga Kryshina, 34 tahun, duduk menyejukkan diri di dekat air mancur yang berada tidak jauh dari Teater Bolshoi.
Tidak seperti kebanyakan warga Moskow yang melarikan diri ke rumah pedesaan musim panas tradisional yang dikenal dengan sebutan "dacha", Olga mengatakan ia harus tetap tinggal di kota untuk bekerja dan hanya bermimpi untuk bepergian ke luar kota.
Berdasarkan pengumuman di situs web Rosgidromet, suhu yang tidak normal lebih dari 7 derajat Celcius di atas norma iklim diperkirakan akan terjadi hingga akhir minggu ini.
Gelombang panas telah melanda wilayah Moskow serta wilayah Kursk, Belgorod, dan Voronezh di bagian selatan dan barat.
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.