Katadata Green HUT RI 79
Banner

Jerman Akan Buka Tender Hidrogen

123RF.com/Alexander Kirch
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 8 Juli 2024, 10.47

Jerman akan membuka tender pertama untuk pembangunan dan modernisasi 12,5 gigawatt (GW) pembangkit listrik tenaga gas yang mampu beralih ke hidrogen pada akhir 2024 atau awal tahun depan setelah didesak oleh industri.

Tender tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menambah energi angin dan matahari dan mempercepat transisi ke pembangkit listrik rendah karbon saat Jerman beralih ke energi terbarukan, setelah mematikan tenaga nuklir.

Perusahaan-perusahaan listrik terkemuka di Jerman, terutama RWE, EnBW dan Uniper, telah lama mengkritik kurangnya rincian untuk skema tender dan dianggap dapat membahayakan rencana Jerman untuk mempercepat penghentian penggunaan batu bara.

Rencana-rencana tersebut mencakup dua tender untuk membangun pembangkit listrik tenaga gas yang siap menggunakan hidrogen, masing-masing berkapasitas 5 GW.

Terdapat juga tender-tender retrofit pembangkit listrik tenaga gas yang sudah tua untuk penggunaan hidrogen sebesar 2 GW, penyimpanan jangka panjang sebesar 0,5 GW, dan pembangkit listrik bertenaga hidrogen penuh sebesar 0,5 GW.

Menurut Kementerian Perekonomian Jerman, biaya investasi dan selisih biaya operasional antara hidrogen dan gas alam akan disubsidi untuk 800 jam beban penuh per tahun setelah peralihan ke hidrogen dilakukan.

CEO Uniper Michael Lewis mengatakan perusahaan energi Uniper yang berbasis di Dusseldorf siap untuk memainkan perannya dalam pembicaraan yang akan datang dan akan berpartisipasi dalam skema tender tersebut, asalkan kondisinya mendukung.

RWE, produsen listrik terbesar di Jerman, mengatakan tender pertama akan segera dimulai dan mereka sedang menunggu informasi yang lebih spesifik, yang kemudian akan dianalisa.

"Sangatlah penting rincian desain lelang diberitahukan kepada para calon peserta tender pada waktu yang tepat, karena partisipasi dalam tender membutuhkan sejumlah persiapan dan ada tekanan waktu," kata CEO EnBW Georg Stamatelopoulos, dikutip dari Reuters, Jumat (5/7).

Tender akan dibagi menjadi dua tahap, dengan tenggat waktu delapan tahun bagi pembangkit yang dibangun pada tahap pertama untuk beralih ke hidrogen hijau atau biru.

Pembangkit-pembangkit listrik tersebut sebagian besar akan dibangun di Jerman bagian selatan, tempat sebagian besar kompleks industri di negara ini berada, untuk meningkatkan stabilitas jaringan listrik dan memangkas biaya.

Jerman bulan lalu memenangkan persetujuan informal dari Uni Eropa untuk membayar miliaran euro untuk mensubsidi pembangkit listrik.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.