Katadata Green HUT RI 79
Banner

Tencent dan Baidu Pimpin Perebutan Hak Paten AI Generatif

123RF.com/Worawut Prasuwan
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 5 Juli 2024, 10.41

Tiongkok mendominasi perlombaan global dalam hal hak paten kecerdasan buatan generatif (GenAI), dengan mengajukan lebih dari 38.000 hak paten dari tahun 2014 hingga 2023

Menurut Badan Kekayaan Intelektual Dunia PBB, jumlah tersebut enam kali lebih banyak daripada yang diajukan oleh para penemu yang berbasis di Amerika Serikat.

AI generatif adalah jenis kecerdasan buatan yang memungkinkan pengguna untuk menghasilkan konten seperti teks, gambar, musik, audio, dan video.

Secara geografis, Tiongkok memimpin dengan 38.210 penemuan, jauh melampaui Amerika Serikat (6.276), Republik Korea (4.155), Jepang (3.409), dan India (1.350).

Menurut laporan terbaru badan PBB tersebut, hak paten AI generatif saat ini mencakup 6% dari total hak paten AI di dunia.

"Peningkatan tajam dalam aktivitas paten mencerminkan kemajuan teknologi akhir-akhir ini dan potensi yang ada di dalam GenAI," ungkap laporan tersebut.

PBB melaporkan bahwa Tencent, Ping An Insurance, dan Baidu termasuk di antara sepuluh penemu teratas.

Tiongkok telah berusaha untuk mengejar ketertinggalannya dari OpenAI sebagai pemilik ChatGPT, dan raksasa teknologi dari Amerika Serikat (AS) Microsoft, Alphabet milik Google, dan Amazon dalam pengembangan model bahasa besar (LLM), setelah sebelumnya terlambat dalam pengembangannya.

ChatGPT menggemparkan dunia pada November 2022 karena kemampuannya untuk menghasilkan respons seperti manusia terhadap permintaan pengguna.

Tahun lalu, raksasa teknologi Tiongkok, termasuk Alibaba dan Baidu, meluncurkan LLM mereka sendiri untuk menantang kompetitornya di AS.

Dalam upaya untuk memperkuat kehadirannya dalam perlombaan teknologi global, Tiongkok meluncurkan rencana aksi tiga tahun pada bulan Mei untuk memperkuat standar dalam chip AI, AI generatif, dan membangun kekuatan komputasi nasional, yang bertujuan untuk mendorong perkembangan teknologi dan ekonomi.

"Tiongkok memiliki pasar yang sangat besar yang belum tersentuh untuk konsumen dan juga untuk bisnis, mitra industri untuk berinovasi dan membantu menghadirkan teknologi AI generatif (dalam) aplikasi atau industri yang berbeda, menggunakan kumpulan data khusus yang berbeda. Itulah kunci bagi Tiongkok untuk menang, untuk benar-benar memiliki penerapan aplikasi di dunia nyata yang dapat melampaui AS di bidang ini," kata Konsultan Senior Penelitian Artifisial di Counterpoint Research, Wei Sun, dikutip dari CNBC, Kamis (4/7).

Laporan badan PBB menyebut data gambar dan video mendominasi hak paten GenAI dengan 17.996 penemuan, diikuti oleh teks (13.494) dan ucapan atau musik (13.480).

Dengan menganalisis data dan tren pengajuan hak paten, badan PBB tersebut mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk membantu para pembuat kebijakan membentuk pengembangan GenAI demi keuntungan bersama.

10 Pemohon Hak Paten GenAI Teratas dari Tahun 2014 hingga 2023

  1. Tencent:  2.074 jumlah paten
  2. Ping An Insurance: 1.564
  3. Baidu: 1.234
  4. Chinese Academy of Sciences: 607
  5. IBM: 601
  6. Alibaba Group: 571
  7. Samsung Electronics: 468
  8. Alphabet: 443
  9. Bytedance: 418
  10. Microsoft: 377

Sumber: PBB

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.