Katadata Green
Banner

Kubah Panas Jadi Salah Satu Sebab Gelombang Panas di AS

freepik.com/wirestock
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 20 Juni 2024, 06.06

Lebih dari 270 juta orang atau sekitar 80% dari populasi Amerika serikat (AS) mengalami gelombang panas yang belum pernah terjadi selama beberapa dekade.

Peristiwa ini memecahkan rekor suhu pada atau di atas 32,2 derajat Celcius untuk jangka waktu yang lama dengan fenomena cuaca yang dikenal sebagai kubah panas.

Gubernur New York, Kathy Hochul, bahkan mengumumkan pengaktifan Garda Nasional untuk menghadapi keadaan darurat panas yang mungkin akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Pusat-pusat penampungan berpendingin telah dibuka di kota-kota di seluruh AS untuk mengantisipasi panas yang menyengat. 

Para pejabat pemerintah telah memperingatkan masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar ruangan dan minum banyak air. Mereka yang tidak memiliki pendingin ruangan yang dapat diandalkan diminta untuk mencari cara untuk mendinginkan diri.

Gelombang panas terjadi ketika cuaca panas yang tidak normal berlangsung lebih dari dua hari. Menurut Dinas Cuaca Nasional Amerika Serikat, durasi gelombang panas tersebut cukup panjang dan berpotensi menjadi yang terlama dalam beberapa dekade di beberapa lokasi. 

Gelombang panas dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kubah panas. Kubah panas terjadi ketika tekanan yang kuat dan tinggi memerangkap udara panas di atas suatu wilayah, yang kemudian mencegah udara sejuk untuk masuk dan menyebabkan suhu di permukaan tanah meningkat dan tetap tinggi.

Kubah panas yang sekarang terlihat di bagian timur Amerika Serikat berasal dari bagian barat daya, di mana banyak kota mendapatkan peringatan panas berlebih.

Para ilmuwan memperingatkan frekuensi gelombang panas semacam itu bisa naik seiring dengan meningkatnya krisis iklim akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan.

Tahun lalu, Amerika Serikat mengalami gelombang panas terbanyak sejak tahun 1936.

Center for Biological Diversity pada hari Senin (17/6) mengirim petisi kepada Federal Emergency Management Agency (Fema). Petisi tersebut mendesak Fema untuk mengakui panas ekstrem dan asap kebakaran hutan sebagai bencana besar.

Fema tidak menanggapi petisi tersebut. Namun, juru bicara Fema untuk negara bagian barat mengatakan tidak ada yang menghalangi deklarasi darurat untuk cuaca panas ekstrem sambil menggarisbawahi bahwa harus ada ancaman langsung terhadap nyawa dan keselamatan yang tidak dapat diatasi oleh pemerintah setempat.

Kebakaran hutan melanda beberapa bagian di AS sebagai akibat dari suhu yang melonjak. Di New Mexico, penduduk Ruidoso - sebuah kota berpenduduk sekitar 7.000 orang - diminta untuk mengungsi pada Senin malam saat kebakaran hutan South Fork merembet ke daerah-daerah di sekitarnya.

Menurut Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California, kebakaran hutan juga banyak terjadi di pantai barat.

Di California selatan, 1.200 orang dievakuasi pada Minggu (16/6) dari kota Gorman yang berjarak hampir 100 kilometer di sebelah barat laut Los Angeles.

Disebut sebagai Post fire, kebakaran tersebut menghanguskan lebih dari 16 mil persegi dan merusak setidaknya dua bangunan komersial. Sejauh ini, 24% dari kobaran api telah berhasil dijinakkan.

Kualitas udara yang buruk juga menjadi perhatian saat ini karena suhu dan kelembapan yang lebih tinggi dapat berkontribusi pada polusi udara.

Selain komunitas di dekat lokasi kebakaran hutan, negara bagian yang lebih jauh di bagian barat tengah seperti Ohio dan Illinois serta pantai timur juga mendapat peringatan soal kualitas udara.

"Air Quality Action Days (AQADs) berarti ozon troposferik di wilayah tersebut mendekati atau melebihi standar yang tidak sehat," kata Dinas Cuaca Nasional Amerika Serikat, dikutip dari The Guardian, Selasa (18/6).

Bulan Juni lalu, angin meniupkan asap dari kebakaran hutan di Kanada ke wilayah pantai timur AS, membuat kota-kota seperti New York terselimuti kabut berwarna oranye dan mendapat peringatan kualitas udara.

Badan Perlindungan Lingkungan Illinois menyerukan kepada masyarakat yang mendapat peringatan AQADs untuk membatasi aktivitas mengemudi, menghemat energi untuk mengurangi kebutuhan energi, dan menghindari penggunaan peralatan berbahan bakar bensin seperti mesin pemotong rumput dan penyapu sampah daun.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.