Katadata Green
Banner

Panjang Paus Abu-Abu Menyusut 13% Akibat Perubahan Iklim

freepik.com
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 15 Juni 2024, 13.01

Panjang paus abu-abu Samudera Pasifik menyusut 13% sejak tahun 2000. Ini menambah bukti bahwa perubahan iklim dan aktivitas manusia lainnya telah membuat mamalia laut menjadi lebih kecil.

Ukurannya yang semakin kecil dapat berdampak besar pada tingkat kelangsungan hidup dan keberhasilan reproduksi, yang juga akan memicu efek riak di seluruh rantai makanan mereka.

Dalam penelitian ini, para peneliti berfokus pada Pacific Coast Feeding Group (PCFG) - sekitar 200 paus yang merupakan bagian dari populasi paus di Pasifik Utara Timur yang lebih luas, yaitu sekitar 14.500 ekor.

Dianggap sebagai penjaga ekosistem, mereka tinggal lebih dekat ke pantai, mencari makan di perairan yang lebih dangkal dan lebih hangat daripada populasi yang lebih luas yang mendiami laut Arktik yang lebih dingin dan lebih dalam.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kondisi mereka lebih buruk daripada rekan-rekan mereka, dengan tubuh, kepala, dan flukes yang lebih kecil, yang merupakan bagian dari ekor mereka.

"Sekarang kita tahu bahwa ukuran tubuh mereka telah menyusut selama 20 hingga 40 tahun terakhir, yang mungkin merupakan tanda peringatan dini bahwa populasinya berisiko menurun," kata Asisten Profesor di Universitas Negeri Oregon, Kevin Bierlich, salah satu penulis makalah penelitian ini di Global Change Biology, dikutip dari The Straits Times pada Jumat (14/6).

Dengan menganalisis gambar drone yang diambil dari tahun 2016 hingga 2022 dari 130 ekor yang usianya diperkirakan atau diketahui, para ilmuwan menemukan tren yang mencolok: seekor paus abu-abu yang lahir pada tahun 2020 kemungkinan besar akan mencapai panjang dewasa sekitar 1,65 meter lebih kecil daripada paus yang lahir pada tahun 2000.

Ini menunjukkan penurunan signifikan sebesar 13% pada total panjang paus abu-abu dewasa, yang biasanya berukuran panjang 11 meter hingga 12 meter.

Khususnya, penurunan ini lebih terlihat pada betina, yang secara historis lebih besar daripada jantan, namun sekarang sudah sebanding.

Hal ini setara dengan melihat rata-rata tinggi badan wanita AS yang merosot dari 162 cm menjadi 142 cm dalam dua dekade.

Ukuran Itu Penting

"Secara umum, ukuran sangat penting bagi hewan. Hal ini memengaruhi perilaku mereka, fisiologi mereka, sejarah hidup mereka, dan memiliki efek yang berkelanjutan bagi satwa dan komunitas tempat mereka berada," kata Peneliti di University of St Andrews di Skotlandia Dr Enrico Pirotta, penulis utama makalah penelitian ini.

Anak paus yang lebih kecil mungkin memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah saat berhenti disapih, sementara untuk paus dewasa, perhatian utama adalah keberhasilan reproduksi.

Spesies ini mengandalkan cadangan energi yang tersimpan selama musim makan untuk mendukung kebutuhan migrasi dan reproduksi selama musim dingin. 

Muncul pertanyaan apakah mereka dapat menggunakan energi yang cukup untuk reproduksi dan menjaga populasi tetap berkembang.

Hal yang terpenting adalah penelitian ini menemukan bahwa tren ini berkorelasi dengan perubahan pada keseimbangan siklus upwelling dan relaksasi lautan. 

Upwelling adalah sebuah fenomena yang mana air laut di permukaan memiliki temperatur lebih rendah dan salinitasnya lebih besar dari lapisan bawah yang bergerak ke permukaan.

Upwelling mengangkut nutrisi dari perairan yang lebih dalam ke daerah yang lebih dangkal. Selama periode relaksasi, nutrisi ini tetap berada di zona yang lebih dangkal, di mana cahaya memungkinkan plankton dan spesies kecil lainnya yang menjadi santapan paus tumbuh.

Perubahan iklim diketahui sebagai faktor penting yang mempengaruhi dinamika keseimbangan yang rumit ini, melalui perubahan pola angin dan suhu air.

Perawakan yang lebih kecil tidak hanya menghambat kemampuan paus untuk berkembang, tetapi juga meningkatkan kerentanan mereka terhadap ancaman seperti tabrakan dengan kapal dan terjerat alat tangkap, yang bisa mematikan.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.