Katadata Green
Banner

Serangan Heatwave, Suhu di India Dekati 50 Derajat Celcius

123RF.com/filmfoto
Avatar
Oleh Hari Widowati 1 Juni 2024, 08.36

Rekor gelombang panas (heatwave) telah melanda wilayah ibu kota India, Delhi dan beberapa wilayah di wilayah barat laut dan tengah negara ini. Departemen Meteorologi India menyebut suhu di negara Asia Selatan itu mendekati 50 derajat Celcius.

Menurut laporan CNBC, beberapa stasiun cuaca lokal melaporkan suhu tertinggi 49,9 derajat Celcius pada hari Selasa (28/5). Suhu ini di atas rekor suhu Delhi sebelumnya yaitu 49,2 derajat, yang tercatat pada Mei 2022.

Suhu tertinggi sepanjang masa sebesar 52,9 derajat tercatat pada hari Rabu (29/5). Namun, Departemen Meteorologi India mengatakan bahwa angka ini merupakan sebuah keanehan dan dapat disebabkan oleh kesalahan sensor. Departemen Meteorologi sedang menyelidiki hal ini.

Stasiun cuaca lainnya di Delhi mengukur suhu pada Rabu lalu berkisar antara 45,2 hingga 49,1 derajat Celcius. Daerah Narela mendingin sebanyak 1,5 derajat dari hari Selasa. Sementara itu, suhu di banyak tempat lainnya meningkat lebih jauh.

Awal pekan ini, India mencatat kematian pertama yang berhubungan dengan panas di tahun ini. Reuters melaporkan dengan mengutip media lokal, menambahkan bahwa pria yang dimaksud adalah seorang buruh yang meninggal karena sengatan panas.

Media pemerintah melaporkan bahwa pihak berwenang setempat di Delhi memerintahkan agar para pekerja konstruksi diliburkan pada jam-jam siang hari. Air minum harus tersedia di halte-halte bus, dan jalan-jalan harus didinginkan dengan alat penyiram.

Warga berusaha keras untuk berlindung dari panas dan mendapatkan bantuan. Media massa pemerintah India menyebut permintaan listrik di Delhi mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Foto-foto di media juga menunjukkan para pekerja menangani balok-balok es dan penduduk setempat mencoba untuk mendapatkan akses air.

Pasokan Air Dijatah

Pihak berwenang telah membatasi akses air. Beberapa wilayah tertentu di Delhi hanya akan menerima air satu kali sehari dan bukan dua kali, karena pasokannya semakin menipis.

"Penjatahan ini bertujuan untuk memungkinkan pengalihan sumber daya ke daerah-daerah yang hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki akses ke air," ujar Menteri Senior Atishi Marlena Singh pada awal pekan ini, seperti dikutip media pemerintah India.

Singh menambahkan, gelombang panas dan kurangnya pengiriman air yang biasa dilakukan dari negara bagian Haryana di India Utara ke Delhi menjadi penyebab kekurangan pasokan.

Tim-tim yang dibentuk oleh pemerintah lokal Delhi akan mulai memantau pemborosan air. Tim akan mendenda mereka yang melanggar peraturan yang berlaku.

Departemen Meteorologi India memperkirakan suhu udara akan menurun dalam beberapa hari mendatang. “Hujan turun di banyak tempat di Delhi pada sore hari yang mengakibatkan turunnya suhu," kata Departemen Meteorologi.

Kondisi gelombang panas akan berkurang selama dua hingga tiga hari ke depan karena penurunan suhu secara bertahap sehubungan dengan mendekatnya gangguan dari barat, curah hujan atau badai petir, dan angin barat daya yang bertiup dari Laut Arab ke barat laut India.
 

Reporter : reportergreen Editor : Hari Widowati
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.