Katadata Green HUT RI 79
Banner

Penangkap Karbon Raksasa Beroperasi di Islandia

Freepik
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 31 Mei 2024, 18.24

Fasilitas penangkap karbon terbesar di dunia, yang dirancang untuk menyedot polusi yang memanaskan bumi dari atmosfer, telah beroperasi di Islandia.

Fasilitas yang dinamai Mammoth tersebut menyedot karbon dioksida dari udara dan menguncinya di bawah tanah. 

Mammoth memiliki kapasitas 10 kali lipat dari fasilitas penangkap karbon pertamanya dan dapat menangkap hingga 36.000 metrik ton emisi karbon per tahun setelah selesai dibangun.

Jumlah tersebut merupakan bagian kecil dari lebih dari 40 miliar metrik ton yang diperkirakan telah teremitasi secara global pada tahun 2023.

Meskipun begitu, pengoperasian Mammoth oleh startup Climeworks di Islandia menandai tonggak penting bagi teknologi yang masih baru dan diyakini oleh para ilmuwan akan menjadi kunci dalam memperlambat krisis iklim.

Negara-negara yang menandatangani Perjanjian Paris 2015 berjanji untuk menjaga suhu global agar tidak naik lebih dari 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri. 

Sebuah panel ilmuwan PBB telah memperingatkan bahwa risiko dampak iklim yang katastropik — termasuk gelombang panas mematikan, kekeringan, kelaparan, dan penyakit menular — meningkat dengan setiap derajat pemanasan.

Sejak saat itu, emisi pemanasan global terus meningkat. Proyek Karbon Global memperkirakan bahwa emisi ini mencapai rekor tertinggi pada tahun 2023, terutama didorong oleh pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak, gas, dan batu bara untuk energi dan transportasi. 

Negara-negara dan korporasi tidak mengurangi emisi dengan cukup cepat, sehingga teknologi seperti penangkapan karbon menjadi semakin penting.

Namun, ini merupakan jalur yang mahal dan tidak pasti. Climeworks, yang memiliki pelanggan besar termasuk Microsoft, Shopify, Swiss Re, Stripe, dan JPMorgan Chase, mengatakan bahwa pengurangan biaya adalah prioritas. 

Meskipun proyek Mammoth tidak akan mencapai target pengurangan biaya, proyek ini akan membantu Climeworks berinovasi lebih lanjut dan membuat teknologi lebih efisien seiring dengan skala yang diperluas.

Climeworks berambisi menjadi cukup besar untuk bisa menghilangkan 1 juta metrik ton karbon per tahun pada 2030 dan 1 miliar metrik ton pada 2050. Operasi Climeworks di Islandia didukung oleh energi panas bumi terbarukan. 

Salah satu pendiri dan co-CEO Climeworks Jan Wurzbacher menjelaskan cara kerja fasilitas penangkap karbon tersebut.

Dia mengatakan kipas angin menarik udara melalui filter untuk memisahkan karbon dioksida, yang kemudian dikompresi dengan air dan didorong ke bawah tanah ke formasi batu basalt.

Dalam waktu dua tahun campuran ini berubah menjadi batu dan disimpan selama jutaan tahun. Pada awal 2023, pihak ketiga independen memverifikasi bahwa proses dan hasilnya valid.

"Masih banyak yang dibutuhkan untuk meningkatkan industri ini. Ini tentang offtake, pasar, standar, dan regulasi. Juga tentang pendanaan publik dan swasta. Banyak yang dibutuhkan di area tersebut, dan kita perlu bergerak cepat untuk mencapai target kita,” kata Jan, dikutip dari Business Insider pada Kamis (9/5).

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.