Katadata Green
Banner

Ekspansi Data Center, Emisi Karbon Microsoft Naik 30% Sejak 2020

Microsoft
Avatar
Oleh Hari Widowati 20 Mei 2024, 17.48

Total emisi karbon Microsoft telah meningkat hampir 30% sejak tahun 2020, terutama karena pembangunan pusat data. Hal tersebut terungkap dalam laporan keberlanjutan tahunan perusahaan yang dirilis 15 Mei lalu.

Emisi cakupan (scope) 1 dan 2 Microsoft, yakni emisi yang dihasilkan oleh aktivitas perusahaan dan konsumsi listrik atau panas yang digunakannya, menurun 6,3% pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2020. Namun, emisi tidak langsung (scope 3) yang berasal dari semua aktivitas lain yang dilakukan Microsoft, meningkat 30,9% sejak 2020 hingga 2023.

Peningkatan emisi tidak langsung Microsoft sebagian besar disebabkan oleh bahan bangunan dan komponen perangkat keras, seperti semikonduktor, server, dan rak, yang digunakan untuk membangun lebih banyak pusat data.

"Tantangan kami sebagian unik karena posisi kami sebagai pemasok cloud terkemuka yang memperluas pusat datanya," kata Microsoft dalam laporan keberlanjutan tahunannya, seperti dikutip CNBC. Perusahaan teknologi ini mengatakan bahwa pembangunan pusat data menunjukkan perlunya beton, baja, bahan bakar, dan cip yang lebih ramah lingkungan.

Perluasan pusat data menjadi tantangan bagi perusahaan-perusahaan teknologi yang telah menetapkan jadwal yang ambisius untuk menghilangkan jejak karbon mereka. Microsoft bertujuan untuk menjadi karbon negatif pada tahun 2030.

Microsoft menerapkan persyaratan baru untuk "pemasok skala besar yang terpilih dan bervolume tinggi untuk menggunakan 100% listrik bebas karbon" pada tahun 2030. Hal ini merupakan upaya perusahaan untuk mengatasi emisi tidak langsung.

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan pusat data diperkirakan akan mewakili 8% dari konsumsi listrik AS pada tahun 2030. Menurut laporan Goldman Sachs yang diterbitkan pada April, angka tersebut menunjukkan pertumbuhan lebih dari dua kali lipat dari pangsa mereka saat ini.

Goldman Sachs memperkirakan gas alam akan memenuhi 60% kebutuhan bahan bakar listrik dari pusat data. Sementara itu, energi terbarukan akan memasok 40% sisanya.

Perusahaan utilitas seperti Dominion Energy dan Duke Energy mengatakan bahwa gas alam perlu berperan dalam mendukung energi terbarukan ketika tenaga surya dan angin tidak menghasilkan daya yang cukup karena kondisi cuaca.

Membeli Energi Nol Karbon pada 2030

Microsoft bertujuan untuk memenuhi 100% konsumsi listrik perusahaan dengan pembelian energi nol karbon pada akhir dekade ini. Perusahaan ini meningkatkan aset energi terbarukan yang dikontrak menjadi lebih dari 19,8 gigawatt di 21 negara pada tahun lalu.

Perusahaan ini juga mengontrak 5 juta metrik ton penghilangan karbon selama 15 tahun ke depan. Microsoft menandatangani kesepakatan dengan Brookfield Asset Management pada awal bulan ini untuk membeli 10,5 gigawatt energi terbarukan antara tahun 2026 dan 2030.

Brookfield dan Microsoft menggambarkan perjanjian tersebut sebagai perjanjian pembelian tenaga listrik terbesar yang ditandatangani antara dua mitra perusahaan.

Microsoft juga baru-baru ini menandatangani perjanjian dengan mitra Swedia untuk menghilangkan 3,3 juta metrik ton karbon dioksida. Kerja sama ini merupakan kesepakatan terbesar dari jenisnya hingga saat ini.

 

Reporter : reportergreen Editor : Hari Widowati
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.