Katadata Green HUT RI 79
Banner

Apa Itu Solar Flare? Ledakan Matahari yang Ganggu Jaringan Listrik

NASA
Avatar
Oleh Rena Laila Wuri 16 Mei 2024, 12.56

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) melaporakan adanya badai matahari (solar strom) di beberapa bagian belahan bumi. NOAA menyebut badai matahari mencapai bumi sekitar pukul 16.00 GMT atau 23.00 WIB pada Jumat (10/5) lalu dan berlangsung dalam satu pekan.

Badai matahari disebut juga dengan badai geomagnetik ini terjadi disebabkan karena adanya ledakan matahari (solar flare) yang berpusat di bintik yang muncul di piringan matahari. Lantas apa yang dimaksud dengan ledakan matahari dan bagaimana proses terjadi?

Menurut laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dikutip Kamis (16/5), solar flare merupakan peristiwa erupsi yang diamati di atmosfer Matahari dan sering berkaitan dengan bintik Matahari, erupsi filamen, Coronal Mass Ejection (CME), dan aktivitas magnetik lainnya di Matahari.

Flare didefinisikan sebagai peristiwa lonjakan intensitas secara tiba-tiba yang diamati pada korona Matahari, biasanya disebabkan oleh aktivitas daerah aktif (AR) di fotosfer Matahari.

Akibat aktivitas tersebut, ledakan-ledakan di korona Matahari melontarkan plasma besar yang berisikan partikel bermuatan (angin Matahari) beserta medan magnet berkecepatan tinggi yang menjalar seperti jilatan api hingga ke magnetosfer Bumi atau daerah di sekitar planet yang memiliki medan magnet. Namun, aktivitas tersebut tidak berpengaruh terhadap peningkatan suhu di Bumi.

Dilansir laman BMKG, Kamis (16/5), ledakan matahari terjadi karena tingkat aktivitas matahari yang mengalami pasang surut selama siklus 11 tahunan akan mencapai puncaknya pada tahun 2024 ini. Namun, para ahli atmosfer di seluruh dunia, belum mengetahui secara pasti penyebabnya, tapi kemungkinan besar melibatkan gaya magnetik atau reaksi nuklir di dalam matahari.

“Pengaruh aktiftitas (ledakan-ledakan) matahari di bumi, tergantung besar kekuatan ledakannya. Di bumi, terutama berdampak pada kemagnetan bumi, yaitu berupa badai magnet bumi (Geomagnetic Storm),” tulis BMKG dikutip, Kamis (16/5).

Dampak Badai Matahari

Peningkatan aktivitas elektromagnetik akibat badai matahari juga dapat mengganggu jaringan listrik dan komunikasi radio. Namun, jilatan matahari dapat memberi dampak lai seperti munculnya aurora cantik.

BMKG menjelaskan dampak dari ledakan matahari berupa badai magnet bumi ini relatif aman untuk wilayah Indonesia yang berada pada lintang rendah (khatulistiwa). Hal ini karena perisai Bumi dari pengaruh radiasi partikel angin Matahari (magnetosfer Bumi), titik terkuatnya berada pada lintang rendah.

Hal senada juga disampaikan BRIN. BRIN mengatakan, Indonesia tidak akan mengalami dampak yang begitu parah karena terletak di khatulistiwa.

Akan tetapi tingginya ketergantungan masyarakat di Indonesia terhadap teknologi satelit dan jaringan kelistrikan dapat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat secara tidak langsung.

Reporter : Rena Laila Wuri Editor : Tia Dwitiani Komalasari
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.