Katadata Green
Banner

BMKG: Hujan Penyebab Banjir di Sumbar Akan Terjadi hingga Pekan Depan

ANTARA FOTO/Givo Alputra/Lmo/tom.
Avatar
Oleh Tia Dwitiani Komalasari 14 Mei 2024, 11.16

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa hujan dengan intensitas lebat yang menyebabkan banjir bandang, lahar hujan dan longsor di Sumatera Barat (Sumbar), akan berlangsung hingga 22 Mei 2024. Oleh sebab itu, masyarakat dihimbau untuk menghindar atau menjauhi lereng-lereng bukit atau gunung yang rawan longsor

"Prospek cuaca selama satu pekan kedepan masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," ujar Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, dikutip Selasa (14/5).

Berdasarkan analisa BMKG, lanjutnya, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi hingga 13 Mei 2024. Sementara pada 14 Mei diperkirakan ada penurunan intensitas hujan menjadi ringan, lalu pada 15-17 Mei 2024 diprediksi akan terjadi peningkatan curah hujan lagi hingga 22 Mei 2024.

"Artinya kewaspadaan terhadap terjadinya banjir lahar hujan, juga Galodo atau banjir bandang serta longsor ini masih akan berlanjut paling tidak hingga tanggal 17-22 Mei atau sepekan ke depan," ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk terus memonitor informasi dengan memantau prakiraan cuaca dan peringatan dini yang selalu dikeluarkan BMKG setiap hari. 

Rekomendasikan Modifikasi Cuaca

Dwikorita pun merekomendasikan untuk dilakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Sumbar. Menurutnya, TMC dengan cara menabur zat NaCl atau garam ke langit menggunakan pesawat, merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengendalikan potensi cuaca ekstrem. 

Dia mengatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor yang melanda tiga kabupaten/kota di Sumbar yaitu Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padangpanjang. 

Menurut Eniya, BMKG sebelumnya telah mendeteksi adanya pola sirkulasi siklonik di sebelah barat Aceh yang berpotensi memicu pertumbuhan awan hujan secara intensif per 6 Mei 2024.

"Merespons hal tersebut, BMKG di hari yang sama langsung menerbitkan peringatan dini potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat berujung bencana hidro-meteorologi seperti banjir, banjir bandang, banjir lahar hujan dan longsor di Sumatra Barat," kata Dwikorita.

Informasi dalam bentuk peringatan dini tersebut, kata dia, sangat penting untuk ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait yang berwenang melakukan upaya mitigasi lanjut untuk mengurangi risiko bencana di Sumatera Barat. Hal itu khususnya di daerah rawan bencana seperti di bantaran sungai, pegunungan dan perbukitan, selama periode mulai dari tanggal 9-12 Mei 2024.

Dia mengatakan, material lahar berasal dari erupsi Gunung Marapi beberapa waktu lalu yang masih mengendap di lereng bagian atas gunung. Material tersebut kemudian hanyut terbawa air hujan ke arah hilir, hingga menerjang tiga kabupaten yang berada di sekitarnya.

Sebagaimana diketahui, Banjir Bandang yang melanda sejumlah kabupaten di Sumatra Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam menewaskan 41 orang. BPBD Sumbar di Padang mengungkapkan 41 orang warga yang menjadi korban meninggal dunia itu sebanyak 19 orang di Kabupaten Agam, 15 orang di Kabupaten Tanah Datar dan 7 orang di Kota Padang Panjang.

 

 

 

 

Reporter : Rena Laila Wuri Editor : Tia Dwitiani Komalasari
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.