Banner

Transportasi Tidak Bermotor, Penopang Mobilitas Berkelanjutan

Katadata
Avatar
Oleh Hanna Farah Vania 8 Maret 2024, 15.00

Transportasi berkelanjutan perlu mengakomodir penggunanya untuk menghubungkan perjalanan awal dan akhir (first and last mile). Aspek ini dapat ditopang dengan transportasi tidak bermotor seperti sepeda dan aktivitas berjalan kaki. Keduanya dapat mendukung mobilitas untuk mengakses transportasi publik. 

Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) mengatakan, bersepeda dan berjalan kaki merupakan aktivitas yang perlu didukung oleh sejumlah aspek. Sebab, transportasi tidak bermotor ini dapat memudahkan mobilitas semua kalangan, terutama kelompok rentan. Tidak hanya itu, peningkatan transportasi tidak bermotor juga dapat mendorong sistem transportasi perkotaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Namun, para pengguna transportasi tidak bermotor memiliki sejumlah tantangan. Salah satunya adalah minimnya jalur, akses, dan fasilitas pendukung untuk berjalan kaki serta bersepeda. Selain itu, ITDP juga menilai bahwa pemerintah belum menjadikan pejalan kaki dan pesepeda yang merupakan kelompok rentan pengguna jalan, sebagai prioritas. 

Adanya sistem sepeda sewa menjadi salah satu implementasi transportasi tidak bermotor. Kegunaan sepeda sewa adalah untuk menghubungkan first and last mile dengan penggunaan transportasi publik. Selain itu, sepeda sewa bahkan dapat menjadi daya tarik wisata.

Sistem sepeda sewa sudah diterapkan di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya adalah Semarang. Berdasarkan laporan ITDP yang bertajuk "Panduan Teknis Perencanaan Pengembangan Layanan Sepeda Sewa di Kota Semarang”, Semarang pernah memiliki dua operator sepeda sewa yaitu Gowes dan Beam.

Gowes beroperasi sebelum Beam, yaitu pada 2019-2021. Sedangkan Beam beroperasi pada 2022. Dalam pelaksanaannya, pemerintah berperan sebagai regulator bagi kedua operator tersebut. Keduanya memiliki tujuan yang berbeda. Gowes berfokus untuk rekreasi, sedangkan Beam untuk mendukung mobilitas.

Gowes memiliki dua tipe unit yaitu sepeda kayuh dengan tarif Rp10 ribu per jam serta sepeda dan skuter listrik dengan tarif Rp25 ribu per jam. Lalu, Moped menawarkan sepeda listrik dengan tarif sebesar Rp750 per menit. Keduanya menerima pembayaran secara nontunai.

Kawasan operasional keduanya pun berbeda. Gowes beroperasi di Kota Lama dan Area Simpang Lima. Sedangkan Beam beroperasi di beberapa ruas jalan di Pusat Kota Semarang. Namun, saat ini keduanya tidak lagi beroperasi karena adanya isu keselamatan, ketertiban, infrastruktur, regulasi, dan operasional.

Reporter : Hanna Farah Vania Editor : Fitria Nurhayati
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.