Katadata Green
Banner

Kampus Indonesia dan Australia Mendorong Petani Garam Madura Pakai EBT

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa.
Avatar
Oleh Rezza 21 Januari 2025, 14.00

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan dua kampus Australia, Newcastle University, dan RMIT University berkolaborasi memanfaatkan panel surya untuk mendukung budidaya garam di Madura.

Penelitian yang didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Koneksi-lembaga kolaboratif Indonesia dan Australia di sektor pengetahuan-ini mengambil lahan seluas 6 hektare tambak garam di Pamekasan. Tidak hanya bertujuan menghasilkan garam, kolaborasi ini juga memadukan budidaya rumput laut dengan inovasi pemurnian air laut sehingga petani garam bisa memperoleh air bersih siap minum dari proses tersebut.  

Proyek penelitian yang sudah berjalan 1,5 tahun ini menggunakan panel surya sebagai sumber energi serta memanfaatkan kemampuan rumput laut untuk memurnikan air. Wahyudi Agustiono dari UTM mengatakan penelitian ini berupaya menjawab tantangan produksi yang tidak stabil dan akses yang terbatas terhadap teknologi.

“Pendekatan terpadu ini mempromosikan ketahanan ekonomi dan keberlanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga yang bergantung pada pertanian garam tradisional," katanya dalam keterangan resmi, Senin (20/1).

Sementara itu, Bupati terpilih Pamekasan Kholilurrahman meyakini petani garam di Pamekasan akan merasakan manfaat dari proyek ini. Tidak hanya mendukung ekonomi lokal, penelitian ini juga akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Pamekasan.

"Saya sangat mendukung apabila teknologi seperti ini dapat diadaptasi di daerah lain, dan daerah lainnya dapat belajar dari Pamekasan,” katanya.

Konsul Jenderal Australia di Surabaya, Glen Askew, menyebut proyek ini menandai kolaborasi Indonesia dan Australia ini bertujuan untuk mendorong kemajuan ilmu pengetahuan sekaligus memperkuat hubungan antara kedua negara.

"Proyek ini memberikan solusi nyata yang meningkatkan kesejahteraan komunitas lokal sekaligus melindungi lingkungan kita,” ujarnya.

Sebelumnya, Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita menyebut masih ada gap antara kebutuhan garap dan produksi di dalam negeri. Saat ini kebutuhan garam sekitar 4,9 juta ton, tetapi produksi dalam negeri hanya mencapai 2,5 juta ton.

Kabupaten Pamekasan di Pulau Madura menjadi salah satu sentra produksi garam di Tanah Air. Pada 2022, Pamekasan memproduksi 17 ribu ton garam dari sekitar 917 hektare tambak di wilayah tersebut. 

Editor : Rezza
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.