Katadata Green HUT RI 79
Banner

Tiongkok Catat Bulan Terpanas Dalam Sejarah

123RF.com/filmfoto
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 3 Agustus 2024, 15.00

Tiongkok mengalami bulan terpanas dalam sejarah modern yang diamati pada bulan Juli, mencerminkan rekor cuaca panas yang terjadi di seluruh dunia bulan lalu.

Televisi nasional Tiongkok melaporkan suhu rata-rata mencapai 23,21 derajat Celcius bulan lalu, melampaui 23,17 derajat Celcius pada Juli 2017, rata-rata bulanan tertinggi sejak negara itu mulai mengumpulkan data komprehensif pada 1961.

Dunia mencatat hari terpanas yang pernah tercatat pada tanggal 22 Juli, dengan suhu udara permukaan rata-rata global mencapai 17,15 derajat Celcius.

Dikutip dari The New Straits Times, Kamis (1/8), pola iklim El Nino membuat rekor panas tahun ini tidak biasa, tidak seperti 2023 dan 2016.

Pola tersebut memperkuat suhu global akibat perairan yang lebih hangat dari biasanya di Pasifik Timur, berakhir pada bulan April tetapi suhu belum mereda.

Menurut beberapa ilmuwan, hal tersebut menunjukkan pengaruh perubahan iklim yang lebih besar dari sebelumnya dalam meningkatkan suhu global.

Pada bulan Juli, semua provinsi di Tiongkok mengalami suhu rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.

Menurut China Central Television (CCTV), suhu di provinsi Guizhou dan Yunnan adalah yang tertinggi, diikuti oleh Hunan, Jiangxi, dan Zhejiang.

Pada 1 Agustus, suhu tetap tinggi di delta Sungai Yangtze, dengan Shanghai, Nanjing, Hangzhou dan ibu kota provinsi lainnya diperkirakan akan dilanda suhu tinggi selama tujuh hari ke depan.

Hangzhou mungkin mengalami suhu panas yang memecahkan rekor hingga melebihi 40 derajat Celcius. Pemanasan global membuat kejadian cuaca di Tiongkok semakin parah dan tidak dapat diprediksi.

Ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut telah mengalami curah hujan paling deras dalam sejarah terkini, yang memicu banjir dan tanah longsor.

Kementerian Sumber Daya Air mengatakan Tiongkok telah mengalami 25 banjir besar di sungai-sungai utama pada musim banjir tahun ini, lebih banyak daripada tahun-tahun lainnya sejak 1998 ketika pencatatan dimulai.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.