Dengan menjamurnya panel surya dan turbin angin, fenomena yang tidak biasa menjadi semakin sering terjadi, yaitu harga listrik berubah negatif.
Meski mungkin mencerahkan suasana hati konsumen yang tagihan listriknya melonjak dalam beberapa tahun terakhir, hal itu dapat merusak pengembangan lebih lanjut energi terbarukan, elemen kunci dalam perang melawan pemanasan global.
Mattias Vandenbulcke, direktur strategi kelompok industri energi terbarukan France Renouvelables, mengatakan fenomena yang semakin sering terjadi itu sangat bermasalah bagi sektor angin dan surya.
"Hal ini memungkinkan beberapa pihak memiliki retorika yang merugikan, bahkan berbahaya, yang mengatakan energi terbarukan tidak ada gunanya," kata Mattias.
Menurut Badan Energi Internasional, harga listrik telah negatif sekitar 20% sejak tahun lalu.
Porsi waktu harga negatif di California bagian selatan berada di atas 20% pada paruh pertama tahun ini, lebih dari tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Dalam enam bulan pertama tahun ini di Prancis, terjadi harga negatif sekitar 5%, memecahkan rekor yang ditetapkan tahun lalu.
Di Swiss, harga anjlok hingga -400 euro atau -US$436 (-Rp 7,1 juta) per megawatt jam pada 14 Juli. Harga terendah biasanya tercatat sekitar tengah hari selama musim panas ketika produksi tenaga surya mencapai puncaknya.
Tren ini meningkat selama tiga tahun terakhir karena permintaan di Eropa turun secara tak terduga sejak pandemi COVID dan perang di Ukraina.
Harga berubah negatif di pasar spot listrik ketika produksi kuat sementara permintaan lemah.
Sekitar seperlima dari total diperdagangkan di pasar ini, tempat listrik dibeli untuk hari berikutnya.
Rebecca Aron, kepala pasar listrik di perusahaan energi terbarukan Prancis Valorem, mengatakan harga negatif membantu mengurangi tagihan konsumen, tetapi dampaknya tertunda dan sulit dibedakan di antara faktor-faktor lain yang membuat harga naik dan turun.
Konsumen industri besar yang dapat mengalihkan produksi ke saat harga negatif dan membeli di pasar wholesale dapat meraup keuntungan terbesar.
Menurut Analis Energi Nicolas Goldberg di Colombus Consulting, harga negatif adalah sinyal peringatan bahwa ada terlalu banyak produksi pada jaringan listrik.
Jaringan listrik perlu dijaga keseimbangannya secara konstan. Jika terlalu banyak, frekuensi listrik dapat meningkat melebihi keadaan normal untuk beberapa peralatan. Jika terlalu sedikit, beberapa atau semua pelanggan akan kehilangan daya.
Saat ini hanya ada sedikit pilihan untuk menyimpan kelebihan produksi listrik sehingga produsen harus mengurangi produksi.
Banyak produsen energi terbarukan menghentikan produksi mereka saat harga mulai negatif. Diperlukan waktu satu menit untuk menghentikan produksi di ladang panel surya, dua hingga tiga menit untuk turbin angin. Namun, tidak semua menghentikan produksinya.
"Energi terbarukan dapat dikontrol, tetapi tergantung pada kontrak produksi, mungkin tidak selalu ada insentif untuk menghentikannya," kata Mathieu Pierzo dari operator jaringan listrik Prancis RTE, yang bertanggung jawab untuk menyeimbangkan beban listrik.
Beberapa produsen dibayar harga tetap berdasarkan kontrak mereka atau diberi kompensasi oleh negara jika harga turun di bawah tingkat tertentu.
Pembangkit listrik bahan bakar fosil dan nuklir dapat menyesuaikan produksinya sampai batas tertentu, tetapi menghentikan dan memulai kembali produksi memerlukan biaya yang mahal.
Mathieu mengatakan tenaga surya dan angin di masa mendatang juga harus lebih banyak berpartisipasi dalam menyeimbangkan sistem kelistrikan.
Produksi tenaga surya dan angin akan terus meningkat karena negara-negara sepakat pada konferensi iklim COP28 tahun lalu untuk melipatgandakan kapasitas energi terbarukan pada 2030 sebagai bagian dari upaya untuk membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat Celsius dibandingkan dengan tingkat pra-industri.
"Meningkatnya frekuensi harga negatif mengirimkan sinyal mendesak bahwa fleksibilitas yang lebih besar dalam penawaran dan permintaan diperlukan. Kerangka regulasi dan desain pasar yang tepat akan menjadi penting untuk memungkinkan penerapan solusi fleksibilitas seperti respons permintaan dan penyimpanan," kata IEA, dikutip dari AFP, Rabu (24/7).
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.