Banner

Harga Kopi Bengkulu Naik Akibat Cuaca Ekstrem

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/nym.
Avatar
Oleh reportergreen 1 April 2024, 08.32

Harga jual kopi Bengkulu naik akibat produksi menurun. Penurunan produksi tersebut diakibatkan oleh cuaca ekstrem

Misalnya saja Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, harga jual kopi kualitas asalan saat ini mencapai Rp 52.000 per kg. Harga tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan bulan Ramadan tahun lalu yang hanya mencapai Rp 20.000 per kg, 

Kepala Distankan Rejang Lebong Amrul Eby saat dihubungi di Rejang Lebong, mengatakan bawah harga kopi tersebut terus membaik. Petani setempat diminta untuk terus menjaga kualitas kopi yang dihasilkan.

"Alhamdulillah kalau hari ini harga jual biji kopi kualitas asalan sudah sampai Rp52.000 per kg. Petani kami imbau untuk tidak euforia karena saat ini baru sebagian yang panen," kata Kepala Distankan Rejang Lebong Amrul Eby dikutip dari Antara, Senin (1/4).

Meroketnya harga jual biji kopi ini, kata dia, dipengaruhi oleh produksi kopi dunia yang menurun akibat pengaruh cuaca ekstrem yang melanda sejumlah negara penghasil kopi.

Dia mengimbau Petani kopi Kabupaten Rejang Lebong untuk bijak dalam mengelola hasil kebun, dan tidak terpengaruh pola hidup konsumtif. Pasalnya, harga komoditas pertanian ini bisa turun naik. 

Iskandar (45), petani kopi yang ada di Kecamatan Curup Timur merasa bersyukur dengan adanya kenaikan harga jual biji kopi belakangan ini. Dia berharap harga akan terus stabil sampai tiba musim panen kopi nanti.

"Saat ini buahnya masih hijau, kalau pun ada yang sudah dipanen itu masih sedikit. Kami perkirakan pada April nanti sudah banyak buah kopi yang siap panen," ujarnya lagi.

Data dari Distankan Kabupaten Rejang Lebong menyebutkan sampai dengan tahun 2022 lalu, luas perkebunan kopi rakyat di wilayah itu 30.386,5 hektare, terdiri dari perkebunan kopi robusta seluas 29.854,50 hektare dan perkebunan kopi arabika 532 hektare.

Berdasarkan luasan perkebunan kopi ini per tahun hasilnya mencapai 16.771,5 ton, dengan rincian produksi biji kopi jenis robusta per tahun sebanyak 16.561,8 ton dengan rata-rata produksi 895,34 kg setiap hektare. Kemudian kopi jenis arabika per tahun menghasilkan sebanyak 209,6 ton dengan rata-rata produksi 822,56 kg per hektare.

Editor : Tia Dwitiani Komalasari
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.