Indonesia dan warga dunia akan menyambut Earth Hour pada 23 Maret mendatang, mulai pukul 20.30 hingga 21.30 waktu setempat. Menurut WWF Indonesia, Earth Hour tahun ini mengambil tema "Momen Terbesar untuk Bumi" yang bertujuan untuk mendukung dan merayakan pentingnya planet Bumi.
Apa itu Earth Hour? Earth Hour merupakan gerakan global yang mengajak individu, komunitas, dunia usaha, dan pemerintah di seluruh dunia untuk berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim secara simbolis. Gerakan ini ditandai dengan aksi mematikan lampu dan peralatan elektronik selama satu jam pada setiap hari Sabtu di pekan terakhir bulan Maret setiap tahun.
Di Indonesia, Earth Hour pertama kali dilakukan pada 2009. Kampanye ini dikenal dengan momen mematikan lampu selama 60 menit. Para pendukung Earth Hour di seluruh dunia juga diajak secara simbolis untuk mematikan alat elektronik yang tidak digunakan dan memberikan "Satu Jam untuk Bumi".
Selama satu jam, kita bisa melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi planet Bumi. Tahun lalu, lebih dari 410.000 jam telah diberikan kepada planet Bumi oleh para pendukung Earth Hour di 190 negara dan wilayah. Ini berarti para pendukung Earth Hour sudah mewakili 90% penduduk planet biru ini. Tahun ini Earth Hour bertepatan dengan bulan ramadan sehingga hanya beberapa ikon kota yang akan dimatikan selama momen tersebut berlangsung.
Direktur Jenderal WWF Internasional Kirsten Schuijt mengatakan Earth Hour tahun ini harus didukung oleh lebih banyak individu dan komunitas. Keterlibatan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kesadaran mengenai tantangan lingkungan hidup dan mengurangi hilangnya keanekaragaman hayati pada 2030.
"Melindungi planet kita adalah tanggung jawab bersama dan memerlukan tindakan kolektif dari seluruh lapisan masyarakat," ujar Schuijt dalam siaran pers, dikutip Rabu (20/3).
Tahun ini Earth Hour memiliki Hour Bank yang merupakan alat interaktif online terbaru. Hour Bank menyediakan daftar kegiatan dan acara berdasarkan minat dan preferensi gaya hidup peserta, mulai dari makanan dan kebugaran hingga seni dan hiburan.
Aktivitas apa saja yang bisa dilakukan selama Earth Hour? Berikut ini rekomendasi dari situs earthhour.org.
1. Memasak makanan yang tidak hanya menantang bagi kemampuanmu di bidang masak-memasak tetapi juga lebih ramah lingkungan. Contohnya, gunakan bahan-bahan makanan organik yang disuplai oleh perusahaan yang memperhatikan aspek keberlanjutan dan rendah emisi.
2. Merencanakan petualangan di alam terbuka untuk terhubung dengan alam, misalnya mendaki gunung dengan teman-teman, mengeksplorasi sungai dengan perahu kayak, atau memanjat tebing.
3. Menonton film dokumenter tentang alam untuk menambah pengetahuan mengenai isu-isu penting di bidang lingkungan hidup. Beberapa riset bahkan menunjukkan bahwa menonton film dokumenter mengenai alam bisa menurunkan level kecemasan (anxiety).
4. Manfaatkan kamera ponsel atau kamera digitalmu untuk mengabadikan keindahan alam. Tidak perlu bepergian jauh, cobalah mencari ide dari tanaman atau binatang peliharaan yang ada di sekitar tempat tinggalmu untuk menciptakan foto yang bagus.
5. Matikan lampu dan peralatan elektronik. Manfaatkan cahaya alami pada siang hari. Manfaatkan waktu satu jam untuk membersihkan jendela dan kaca-kaca di rumah agar cahaya matahari bisa masuk dan memberikan ekstra vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh.
6. Membentuk kelompok untuk membersihkan lingkungan di sekitarmu dari sampah plastik, botol, dan kaleng. Sampah plastik dan kaleng minuman bersoda perlu waktu 100 tahun atau lebih lama untuk terurai.
7. Berkreasi dengan barang-barang bekas. Manfaatkan baju bekas atau kemasan botol plastik atau kaleng untuk menghasilkan barang baru yang bermanfaat.
"Earth hour mengingatkan kita untuk mengembalikan sebagian dari apa yang kita nikmati dari alam kepada alam. Cara yang paling mudah adalah dengan simbolis mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai," ujar Aditya Bayunanda, CEO Yayasan WWF Indonesia. Lampu menjadi simbol bagaimana manusia seharusnya memanfaatkan sumber daya alam secara lestari dan berkelanjutan.