Banner

Kolaborasi Lintas Sektor: Upaya Blibli Mendorong Praktik Ekonomi Hijau

Katadata
Avatar
Oleh penulisgreen 27 Desember 2023, 13.29

Dampak perubahan iklim memicu terjadinya kelangkaaan air bersih, gagal panen, hingga menurunnya kesejahteraan masyarakat. Salah satu langkah untuk mengatasi hal itu adalah dengan implementasi ekonomi hijau secara kolaboratif.

Dari segi nominal, perubahan iklim juga mengakibatkan kerugian yang terbilang signifikan. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas, menyatakan Indonesia  akan menelan kerugian sebesar Rp544 triliun hingga 2024 karena perubahan iklim. 

Untuk mencegah kerugian lebih jauh, Indonesia telah berkomitmen dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC). Pada komitmen itu terdapat peningkatan target pengurangan emisi karbon dari 29% atau 835 juta ton CO2 menjadi 32% atau 912 juta ton CO2 pada 2030. 

ENDC ini diselaraskan dengan Strategi Jangka Panjang Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim 2050 serta visi untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2060.

Sebagai upaya mencapai target itu, pemerintah mencanangkan ekonomi hijau. Selain berfungsi untuk aksi transisi iklim, ekonomi hijau menjadi salah satu sumber baru dalam pertumbuhan ekonomi. 

Namun demikian, berjalannya ekonomi hijau juga membutuhkan kolaborasi. Melalui keterangan tertulis, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ekonomi hijau bisa bergerak jika ada kolaborasi yang dilakukan lintas sektor.

“Pencapaian visi ini memerlukan kolaborasi yang kuat oleh berbagai stakeholders dan diperlukan peningkatan akses terhadap solusi keuangan dan teknologi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2023, Selasa (26/9). 

Masih dalam keterangan yang sama, Airlangga juga menyatakan kolaborasi dalam ekonomi hijau memerlukan keterlibatan sektor swasta. Keterlibatan ini akan mendorong peningkatan akses terhadap solusi keuangan dan teknologi. 

Keterlibatan sektor swasta itu bisa terlihat dari inisiatif yang dilakukan oleh e-commerce. Pada umumnya e-commerce bisa berpartisipasi dalam ekonomi hijau dengan praktik penerapan ekonomi sirkular maupun kolaborasi dalam inisiatif pelestarian lingkungan. 

Adapun, inisiatif kolaborasi demi mitigasi transisi iklim itu telah dilakukan e-commerce Blibli melalui acara Langkah Membumi Festival (LMF) yang digelar selama dua hari pada 25-26 November di SCBD Park, Jakarta. 

Acara ini menjadi melting pot yang mempertemukan ecopreneur, pelaku industri, dan penggiat sustainability dalam mewujudkan visi bersama untuk Indonesia yang lebih berkelanjutan. Juga mendorong kepedulian lingkungan melalui aksi nyata keberlanjutan seperti mengganti produk konvensional ke produk ramah lingkungan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapresiasi langkah kolaborasi ini. Menurut dia pertumbuhan sektor green-tech startup di tengah usaha pemerintah mewujudkan net zero emission 2060 merupakan pertanda positif. 

“Mari kita jadikan Indonesia sebagai pelopor perubahan menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan di dunia,” kata Sandiaga (25/12). 

Blibli juga melakukan inisiatif berkelanjutan bersama pelanggan. Misalnya, Blibli berkomitmen memberikan pelanggan pengalaman dengan efisiensi sumber daya melalui ‘Pasti Puas, Tanpa Tipu-Tipu’. Inisiatif itu bisa terlihat pada penyediaan produk ramah lingkungan melalui halaman khusus ‘Eco Hub’ di platform e-commerce.

Selain itu, Blibli menggunakan kemasan daur ulang untuk mengirimkan paket kepada pelanggan. Paket itu merupakan kemasan kardus dari hasil dari pengolahan ulang sampah kemasan yang dikumpulkan pelanggan. Kemasan ini juga telah bersertifikasi Forest Stewardship Council (FSC) dan Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC).

Selain didaur ulang menjadi kemasan paket, 10 kardus bekas yang terkumpul dari pelanggan dikonversikan menjadi 1 pohon. Pada tahun 2023, Blibli telah berhasil mengumpulkan lebih dari 40.000 menjadi 4.000 bibit mangrove. 

Melalui inisiatif berkelanjutan ini, Blibli juga mengajak pelanggan turut terlibat dalam pengumpulan sampah kardus kemasan. Selain itu, pelanggan bisa mengumpulkan waste box sisa belanja daring ke collection box. Bahkan bisa juga dititipkan ke kuris BES Paket  yang mengantarkan belanjaan.

Lebih lanjut, sebagai accelerator, Blibli mampu memaksimalkan akses market digital sehingga mampu membangkitkan optimisme ekonomi hijau. Dengan keterlibatan 130 pelaku industri, aktivis lingkungan, serta sejumlah ecopreneurs seperti Waste4Change, Carbon Ethics, Demi Bumi, dan YAGI Natural, Langkah Membumi Festival berhasil menginspirasi perubahan perilaku berkelanjutan melalui sharing knowledge dan pemberdayaan yang melibatkan partisipasi 5.000 pengunjung. 

Reporter : penulisgreen Editor : Fitria Nurhayati
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.