Katadata Green
Banner

800+ Gadget Bekas Terkumpul, erafone Perkuat Komitmen Jaga Bumi

Katadata
Avatar
Oleh Athiya Ramadhian 13 November 2025, 14.24

erafone menutup rangkaian kampanye Jaga Bumi tahun ini. Sepanjang 2025, kampanye tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari 800 unit gadget bekas dari empat wilayah pelaksanaan: Jakarta, Bandung, Bali, dan Yogyakarta. Jenis gadget yang paling banyak disetor adalah smartphone, feature phone, dan tablet.

Kampanye Jaga Bumi merupakan bagian dari komitmen erafone dalam mendorong pengelolaan limbah elektronik secara bertanggung jawab. Melalui dropbox e-waste yang tersedia di berbagai gerai, masyarakat mulai terlibat dalam proses pengumpulan perangkat elektronik bekas untuk kemudian diproses sesuai prosedur pengelolaan limbah yang berlaku.

erafone memastikan setiap perangkat yang dikumpulkan diproses secara bertanggung jawab oleh mitra pengelola e-waste tersertifikasi. “Seluruh e-waste ditelusuri dari titik pengumpulan di toko hingga ke fasilitas daur ulang,” ucap Group Chief HC GA Legal & CSR Erajaya Group Jimmy Perangin Angin yang disampaikan kepada Katadata Green (10/11).

erafone menilai tantangan terbesar terletak pada edukasi dan kesadaran masyarakat. Masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya menyerahkan perangkat lama ke jalur pengelolaan yang tepat. “Kami percaya, perubahan perilaku akan lebih cepat terjadi jika melibatkan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, pelaku bisnis, dan komunitas.”

Dari pengalaman kampanye di Bandung dan Bali, erafone menilai kolaborasi dengan komunitas lokal efektif menjangkau segmen masyarakat baru. Edukasi langsung di lapangan membantu membangun rasa kepemilikan terhadap isu lingkungan dan memperkenalkan konsep pengelolaan e-waste secara praktis.

“Kami melihat antusias masyarakat meningkat signifikan sejak program diperluas ke Bandung dan Bali, terutama berkat kolaborasi dengan komunitas dan media lokal,” ujar Jimmy.

Selain memberi dampak lingkungan, kampanye ini juga menumbuhkan partisipasi sosial melalui kolaborasi komunitas. Di Bandung dan Bali, lebih dari 15 komunitas lokal terlibat dalam berbagai kegiatan seperti bersih-bersih pantai dan workshop edukatif. Jimmy menegaskan, kegiatan bersama komunitas membantu memperluas kesadaran publik dan memperkenalkan pengelolaan e-waste dari rumah.

Dari kegiatan plogging di Bandung (13/7), peserta menempuh rute dari Gasibu menuju gerai erafone & more Dago melewati area Gempol. Dalam waktu satu jam, kegiatan tersebut menghasilkan 26 kilogram sampah yang terdiri dari plastik botol (4,2 kg), residu (8,7 kg), puntung rokok (1,05 kg), pecahan kaca (9,7 kg), dan kertas (2,4 kg). Seluruh sampah dikelola lebih lanjut oleh Parongpong Raw Lab beserta mitranya.

Sementara di Bali (20/9), bersih-bersih pantai Legian diikuti lebih dari 50 orang dan menghasilkan 46,6 kilogram sampah organik serta anorganik. Sampah yang terkumpul diproses lebih lanjut oleh tim Ecoway.id.

Tak hanya di darat, inisiatif lingkungan juga dilakukan di laut dengan mengadopsi terumbu karang bersama Ecoway Conservation (20/9). Sebanyak 40 fragmen karang yang ditanam di perairan Bali secara keseluruhan diperkirakan mampu menyerap sekitar 1.927 kilogram karbon dioksida per tahun, atau sekitar 6.136 kilogram dalam lima tahun ke depan.

Rangkaian kegiatan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara perusahaan dan komunitas dapat menciptakan dampak berlapis, dari pengelolaan sampah hingga pemulihan ekosistem laut.

Melihat capaian tahun ini, erafone telah menyiapkan rencana untuk memperluas inisiatif Jaga Bumi pada 2026. Program akan menjangkau lebih banyak kota besar dengan target menghimpun 2.000–3.000 unit e-waste secara nasional.

“Ke depan, kami ingin memperluas kampanye Jaga Bumi agar tak berhenti di pengumpulan e-waste, tetapi juga memperkuat jejaring kolaborasi di berbagai kota,” pungkas Jimmy.

Editor : Fitria Nurhayati
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.