Katadata Green
Banner

The Green Summit 2025 Catat Emisi Karbon sebesar 6,80 ton CO₂e

IDSurvey
Avatar
Oleh Uji Sukma Medianti 26 September 2025, 19.20

The Green Summit 2025 berhasil mencatat total emisi karbon sebesar 6,80 ton CO₂e dari keseluruhan aktivitas acara. 

Sebagai wujud tanggung jawab terhadap iklim, IDSurvey melakukan kompensasi karbon melalui pembelian kredit karbon sebesar 20 ton CO₂e—hampir tiga kali lipat dari emisi yang dihitung. 

Dengan langkah ini, acara tidak hanya mencapai status road to carbon neutral event, tetapi juga menjadi carbon positive karena memberikan dampak positif tambahan bagi lingkungan.

Kredit karbon yang dibeli berasal dari proyek ramah lingkungan, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro berbasis energi terbarukan, yang berkontribusi dalam penghindaran emisi dari pembangkit listrik tenaga fosil.

Selain fokus pada emisi, IDSurvey juga menghadirkan pengelolaan sampah yang transparan melalui kolaborasi dengan Waste4Change sebagai official waste management partner. Setiap kilogram sampah yang dihasilkan tercatat, dipilah, dan dikelola secara bertanggung jawab.

Hasilnya, lebih dari 70 kilogram sampah berhasil dikumpulkan selama acara berlangsung. Seluruh sampah tersebut dianalisis secara detail dalam Waste Journey Report, sebuah laporan komprehensif yang mencatat:

  • Jenis dan berat timbulan sampah.
  • Perbandingan komposisi sampah (organik, anorganik, residu)
  • Dokumentasi proses pemilahan, transportasi, hingga pemrosesan akhir.
  • Rekomendasi strategis untuk pengurangan dan optimalisasi daur ulang pada event berikutnya.

Laporan ini bukan sekadar dokumentasi, melainkan panduan praktis agar penyelenggara dan dunia usaha dapat mengambil langkah nyata menuju pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan mendukung target Zero Waste to Landfill.

Melalui langkah-langkah ini, The Green Summit 2025 membuktikan bahwa sebuah event berskala besar dapat diselenggarakan secara bertanggung jawab, transparan, dan meninggalkan warisan positif bagi bumi.

Adapun, PT IDSurvey (Persero) atau IDSurvey terus memperkuat transformasi menuju praktik bisnis hijau melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Inisiatif ini diarahkan untuk mempercepat penerapan prinsip keberlanjutan lintas sektor, mulai dari pengelolaan lingkungan, tata kelola energi, hingga pemanfaatan data berbasis riset.

Fokus kerja sama mencakup tiga bidang utama: penguatan standar layanan Testing, Inspection, Certification, Consultation dalam pembangunan ekosistem pengelolaan sampah nasional yang lebih terukur; serta pengembangan riset data dan informasi digital untuk mendorong praktik bisnis berkelanjutan.

Direktur Utama IDSurvey, Arisudono Soerono, menegaskan bahwa Indonesia memiliki modal kuat dalam transisi hijau. Potensi energi terbarukan domestik mencapai 3.700 GW dengan dominasi energi surya, hidro, dan panas bumi. 

Selain itu, ekosistem hutan tropis dan mangrove dinilai strategis sebagai penyerap karbon, sementara penerapan ekonomi sirkular dapat dioptimalkan melalui daur ulang dan efisiensi sumber daya.

“Kami memahami bahwa jalan menuju keberlanjutan dan transisi hijau tidaklah mudah. Implementasi yang belum merata, standar dan transparansi yang masih terbatas, serta kebutuhan membangun kepercayaan menjadi tantangan yang harus dijawab. Karena itu, IDSurvey tidak hanya membimbing, tetapi juga memverifikasi agar transisi hijau benar-benar terukur dan terpercaya,” ujar Arisudono dalam keterangan resmi, Kamis (11/9).

Sebagai bagian dari rangkaian Green Summit 2025, IDSurvey menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), PT Wasteforchange Alam Indonesia (W4C), serta PT Katadata Indonesia.

 Arah kolaborasi ini sejalan dengan target pemerintah memperkuat ekosistem hijau nasional sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan net zero emission (NZE).

Editor : Uji Sukma Medianti
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.