Katadata Green
Banner

erafone Apresiasi Antusiasme Masyarakat Bandung dalam Jaga Bumi

Katadata
Avatar
Oleh Lucky Maulana Firmansyah 25 Juni 2025, 13.47

Perusahaan ritel seluler multi-brand, erafone, mengapresiasi antusiasme masyarakat Bandung dalam program pengumpulan sampah elektronik Jaga Bumi. Entitas usaha bagian dari Erajaya Digital ini telah memperluas cakupan wilayah pengumpulan dan pendaurulangan sampah elektronik atau e-waste.

Menurut Group Chief HC, GA, Legal & CSR Erajaya Group, Jimmy Perangin Angin, partisipasi warga Bandung dalam Jaga Bumi menunjukkan perkembangan yang signifikan. Dalam dua minggu terakhir, katanya, capaian program di Kota Kembang telah melampaui Jabodetabek.

Secara jumlah, erafone berhasil mengumpulkan 163 gadget elektronik bekas dari partisipasi masyarakat Bandung.

“Hal ini nantinya akan terus berkembang sejalan dengan beberapa strategi komunikasi dan “jemput bola” yang masih akan terus dilakukan beberapa waktu kedepan,” kata Jimmy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (24/6).

Melalui Jaga Bumi, erafone menyediakan fasilitas pengumpulan e-waste yaitu drop box di berbagai gerainya. Kemudian, sampah elektronik yang terkumpul tersebut akan diproses daur ulang.

Sejak Maret 2025, perusahaan menggelar program ini di 10 gerai Jabotabek dengan e-waste yang terkumpul mencapai 100 unit. Adapun jenisnya mulai dari smartphone, laptop, charger, baterai, sampai earphone.

Lalu, pada Juni, perusahaan memperluas cakupan Jaga Bumi di Bandung. Menurut Jimmy, wilayah tersebut dipilih usai perusahaan memetakan potensi aktivitas dari komunitas yang memiliki perhatian untuk mengelola sampah elektronik.

“Selain itu kami melihat potensi untuk bisa melibatkan banyak stakeholder di Bandung yang sejalan dengan visi program ini,” ujar Jimmy.

Kota Bandung turut memiliki inisiatif pengelolaan sampah elektronik sejak 2022. Pemerintah setempat menyediakan drop box sampah jenis ini di beberapa tempat, seperti Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung. Sekretariat DPRD Kota Bandung, mal Bandung Electronic Center (BEC), SMAN 3 dan SMA 5, serta kantor kecamatan Rancasari dan Mandalajati. 

Melansir laman instagram @humas_bandung, warga bisa menyerahkan sampah elektronik seperti baterai bekas, remote, ponsel, dan lampu. 

Rencananya, erafone bakal lebih proaktif dengan melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan dalam program ini. Salah satu caranya adalah dengan menggelar kegiatan atau event yang relevan sehingga bisa lebih banyak menjangkau masyarakat.

Tidak hanya itu, erafone turut melakukan sosialisasi secara langsung kepada pelanggan yang berkunjung ke gerai.

Informasi saja, erafone telah menggelar Jaga Bumi sejak 2023 dengan mengumpulkan 59 gadget bekas. Lalu, perusahaan pada tahun berikutnya berhasil menghimpun sekitar 1.750 unit atau setara 211,8 kg.

Berdasarkan laporan berkelanjutan Erajaya pada 2024, jumlah e-waste yang terkumpul mampu mereduksi emisi sebanyak 467kg CO₂. Angka ini juga setara dengan pengurangan 10m³ sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, jumlah e-waste sekian setara dengan efisiensi energi sebesar 854 KWh.

Menurut Jimmy, erafone menargetkan Jaga Bumi sebagai program yang terintegrasi dengan target keberlanjutan perusahaan secara jangka Panjang,

“Program ini diharapkan juga mampu menjadi platform yang konsisten dalam melakukan sosialisasi dan edukasi,” katanya.

Mengutip data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia diperkirakan menghasilkan timbulan sampah elektronik mencapai 4,4 juta ton pada 2030, atau meningkat dari 2 juta ton pada 2021. Proyeksi ini menunjukkan pentingnya keterlibatan seluruh pihak, baik masyarakat, pemerintah, dan pelaku industri untuk mengurangi serta mengelola sampah elektronik secara efektif.

Reporter : reportergreen Editor : Fitria Nurhayati
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.