Katadata Green
Banner

Program erafone Jaga Bumi, Kontribusi Nyata Atasi Sampah Elektronik

Erafone
Avatar
Oleh Fitria Nurhayati 29 Mei 2025, 16.32

Perkembangan teknologi dalam kurun waktu dua dekade terakhir mendorong pertumbuhan industri elektronik menjadi salah satu industri global terbesar. Hal ini pun berdampak pada meningkatnya sampah elektronik (e-waste) dalam jumlah yang besar.

Pada tahun 2021, berdasarkan data KLHK, Indonesia menghasilkan sekitar 2 juta ton e-waste. KLHK memproyeksikan bahwa pada tahun 2030, timbulan sampah elektronik akan mencapai 4,4 juta ton. Proyeksi ini menunjukkan pentingnya pengelolaan e-waste yang efektif untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. 

Merespons kondisi tersebut, erafone, sebagai salah satu perusahaan ritel gadget terbesar di Indonesia, mengambil langkah proaktif dalam mengurangi dampak lingkungan melalui program “erafone Jaga Bumi”. Program ini, menurut Group Chief HC, GA, Legal & CSR Erajaya Group, Jimmy Perangin Angin, merupakan kontribusi perusahaan dalam upaya mengumpulkan dan mengelola sampah elektronik secara bertanggung jawab.

Melalui program erafone Jaga Bumi, erafone mengajak masyarakat untuk mendaur ulang gadget bekas dengan cara yang bertanggung jawab, sehingga sampah elektronik tidak mencemari lingkungan dan dapat dikelola dengan lebih baik. 

Program erafone Jaga Bumi ini sudah dilakukan sejak 2023. Pada tahun itu, 59 gadget berhasil dikumpulkan. Kemudian pada 2024, melalui beberapa kegiatan, jumlah e-waste yang terkumpul mencapai 1.750 unit atau setara 211,8 kg. 

Berdasarkan laporan berkelanjutan Erajaya tahun 2024, jumlah e-waste yang terkumpul sepanjang 2024 tersebut dapat mereduksi emisi sebanyak 467kg CO₂. Angka ini juga setara dengan mengurangi 10m³ sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, jumlah e-waste tersebut juga bisa menghasilkan efisiensi energi sebesar 854 KWh. 

Data ini menurut Jimmy, jadi bukti bahwa pengelolaan sampah elektronik yang efektif bisa berdampak positif pada penyelamatan lingkungan. Selain itu, inisiatif seperti “erafone Jaga Bumi” ini dinilai penting untuk mendorong perilaku konsumtif yang lebih bertanggung jawab. Program ini menunjukkan bahwa kontribusi kecil dari konsumen bisa berdampak besar jika dilakukan secara kolektif dan berkelanjutan.

Pada 2025, program Jaga Bumi erafone dibuat lebih sistematis dengan menyediakan dropbox e-waste di 10 toko sekitar Jabotabek. Sepanjang Maret hingga Mei 2025, terkumpul lebih dari 100 gadget yang didominasi smartphone. Setelah Jabotabek, dropbox erafone Jaga Bumi akan dilanjutkan di kota-kota lainnya di Indonesia. 

Menurut Jimmy, dengan menyediakan sarana yang mudah diakses, erafone berharap dapat mendorong kebiasaan masyarakat untuk membuang e-waste di tempat yang tepat dan mendukung proses daur ulang yang lebih berkelanjutan. “Ini dilakukan demi masa depan yang lebih berkelanjutan,” terang Jimmy kepada Katadata Green.

Reporter : reportergreen Editor : Fitria Nurhayati
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.