Katadata Green
Banner

Apa itu Pupuk? Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya

ANTARA FOTO/ Yudi Manar/rwa.
Avatar
Oleh Ghina 13 Februari 2025, 15.32

Pupuk memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan tanaman dengan menyediakan nutrisi esensial. Penggunaannya membantu menggantikan unsur hara yang hilang akibat penanaman berulang, sehingga tanaman tetap memperoleh nitrogen, fosfor, dan kalium yang dibutuhkan. 

Selain itu, pupuk berkontribusi dalam memperkuat akar, batang, dan daun tanaman. Dampaknya terlihat pada peningkatan hasil panen serta kualitas produksi yang lebih baik. 

Beberapa jenis pupuk juga bermanfaat bagi tanah dengan meningkatkan daya serap air dan sirkulasi udara. Hal ini memungkinkan akar menyerap nutrisi secara lebih efektif, mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih sehat.

Apa itu Pupuk?

Pupuk merupakan bahan alami atau sintetis yang mengandung unsur-unsur kimia untuk mendukung pertumbuhan serta meningkatkan hasil panen tanaman. Fungsinya adalah memperbaiki kesuburan tanah secara alami atau menggantikan unsur hara yang telah terserap oleh tanaman sebelumnya.

Tanah yang subur mampu menyediakan senyawa penting dalam jumlah cukup dan komposisi seimbang agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Namun, pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti cahaya, kelembapan, suhu, dan struktur tanah. Jika kesuburan tanah rendah, maka tambahan bahan organik atau buatan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.

Tanaman membutuhkan sedikitnya 16 unsur penting untuk tumbuh, dengan beberapa yang utama adalah karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, sulfur, kalium, kalsium, dan magnesium. Karbon diperoleh dari udara, sedangkan hidrogen dan oksigen berasal dari air. Unsur lainnya diserap dari dalam tanah. Beberapa unsur seperti natrium, yodium, dan kobalt ditemukan dalam tanaman, tetapi tidak tergolong esensial, begitu juga dengan silikon dan aluminium.

Segala bahan yang digunakan untuk menambah nutrisi pada tanaman atau tanah dapat disebut sebagai pupuk. Pupuk bisa berasal dari bahan alami maupun hasil produksi manusia. Kandungan utama dalam pupuk meliputi nitrogen, fosfor, dan kalium. Para petani menggunakan berbagai jenis pupuk yang tersedia dalam bentuk kering maupun butiran.

Pupuk berperan dalam mempercepat pertumbuhan tanaman dengan dua mekanisme utama. Pertama, dengan memberikan tambahan nutrisi yang kaya akan unsur hara. Kedua, dengan meningkatkan kualitas tanah melalui perubahan pada daya serap air serta sirkulasi udara di dalamnya.

Jenis-jenis Pupuk: Pupuk Organik

1.       Pupuk Kandang

Pupuk yang dihasilkan dari kotoran hewan seperti sapi, kambing, atau ayam. Pupuk ini mengandung banyak nutrisi yang dapat meningkatkan kesuburan tanah secara alami.

2.       Pupuk Hijau

Pupuk yang berasal dari tanaman tertentu, seperti legum atau kacang-kacangan, yang sengaja ditanam dan kemudian dikembalikan ke tanah untuk menambah unsur hara.

3.       Pupuk Hayati

Pupuk yang mengandung mikroorganisme bermanfaat, seperti bakteri atau jamur, yang membantu meningkatkan ketersediaan nutrisi dalam tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman.

4.       Pupuk Serasah

Pupuk yang berasal dari sisa tumbuhan, seperti dedaunan, ranting, dan batang yang membusuk, berfungsi sebagai sumber nutrisi tambahan serta menjaga kelembapan tanah.

5.       Pupuk Kompos

Pupuk yang dihasilkan melalui dekomposisi bahan organik, seperti sisa makanan, daun kering, dan limbah tumbuhan, dengan bantuan mikroorganisme, berperan dalam meningkatkan kualitas serta struktur tanah.

6.       Humus

Tanah subur yang terbentuk dari pelapukan bahan organik dalam jangka waktu lama, berwarna gelap, dan mengandung banyak nutrisi yang mendukung pertumbuhan tanaman.

Jenis-jenis Pupuk: Pupuk Kimia

1.       Urea

Pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi (sekitar 46%) yang berperan dalam merangsang pertumbuhan daun serta mempercepat proses fotosintesis pada tanaman.

2.       Zwavelzure Amonium (ZA)

Pupuk yang terdiri dari nitrogen dan sulfur, berfungsi untuk mendukung pertumbuhan tanaman serta meningkatkan kualitas hasil panen.

3.       Zwavelzure Kali (ZK)

Pupuk yang kaya akan kalium dan sulfur, membantu tanaman dalam proses pembentukan bunga dan buah serta meningkatkan ketahanan terhadap kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan.

4.       SP-36 (Super Phosphate)

Pupuk dengan kandungan fosfor yang tinggi, membantu perkembangan sistem perakaran, mempercepat proses berbunga, serta meningkatkan hasil panen tanaman.

5.       Kalium Klorida (KCI)

Pupuk yang mengandung kalium dalam jumlah besar, berperan dalam memperkuat batang tanaman, meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta memperbaiki kualitas hasil panen.

6.       NPK Phonska (Nitrogen Phospat Kalium)

Pupuk campuran yang mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium dalam satu formulasi, berfungsi untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.

7.       Dolomite (Kapur Karbonat)

Pupuk berbasis kalsium dan magnesium yang digunakan untuk mengurangi tingkat keasaman tanah serta meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman.

Cara Membuat Pupuk Secara Alami

1.       Buatlah tumpukan kompos langsung di atas tanah terbuka. Ini akan membantu cacing dan organisme bermanfaat lainnya masuk ke dalam kompos dan mempercepat proses penguraian. 

2.       Lapisi dasar tumpukan dengan ranting atau jerami setebal beberapa inci. Lapisan ini berfungsi sebagai saluran udara dan membantu drainase agar kompos tidak terlalu basah. 

3.       Tambahkan bahan kompos secara bergantian antara bahan basah dan bahan kering. Bahan basah mencakup sisa makanan, kantong teh, dan rumput laut, sedangkan bahan kering seperti jerami, daun, serbuk gergaji, dan abu kayu. Jika menggunakan abu kayu, taburkan sedikit demi sedikit agar tidak menggumpal dan sulit terurai. 

4.       Campurkan pupuk kandang atau pupuk hijau seperti semanggi, gandum kuda, wheatgrass, atau potongan rumput. Bahan ini mengandung nitrogen yang membantu mempercepat proses pembentukan kompos. 

5.       Jaga kelembapan kompos dengan menyiramnya secara berkala atau membiarkan hujan yang melembapkannya. Jangan biarkan kompos terlalu kering atau terlalu basah. 

6.       Tutupi tumpukan kompos dengan kayu, plastik, atau kain bekas. Penutup ini berguna untuk menjaga kelembapan dan panas di dalam tumpukan, yang penting untuk proses pengomposan. Selain itu, penutup juga mencegah kompos terkena hujan berlebihan yang bisa membuatnya terlalu basah. 

7.       Aduk atau balik tumpukan kompos setiap beberapa minggu dengan sekop atau garpu. Proses ini membantu memasukkan oksigen ke dalam kompos agar bahan-bahan lebih cepat terurai. Jika Anda memiliki banyak bahan kasar seperti jerami, pengadukan bisa dilakukan lebih jarang. Setelah tumpukan kompos terbentuk, bahan baru sebaiknya dicampur ke dalamnya, bukan ditumpuk secara berlapis. Jika ingin cara yang lebih praktis, Anda bisa menggunakan komposter putar yang memudahkan pencampuran kompos secara teratur.
 

Itulah penjelasan tentang apa itu pupuk yang sebagai pengetahuan. Secara garis besar, pupuk digunakan untuk menyuburkan pertumbuhan tanaman.

Editor : Safrezi
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.