Katadata Green
Banner

5 Cara Mengolah Sampah Organik Menjadi Lebih Bermanfaat

Unsplash
Avatar
Oleh Ghina 5 Februari 2025, 13.26

Limbah organik terdiri dari bahan yang berasal dari makhluk hidup, baik tanaman maupun hewan, yang bisa terurai menjadi senyawa sederhana, gas metana, atau karbon dioksida. Bahan ini juga disebut limbah yang dapat terurai secara alami. Saat bahan ini terurai, ia akan mengeluarkan gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2) dan metana, yang dapat memperburuk pemanasan global.

Karena kaya akan nutrisi, limbah organik dapat diubah menjadi kompos atau dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas, yang membantu mengurangi volume sampah di tempat pembuangan dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Namun, limbah organik juga berisiko terkontaminasi oleh patogen, antibiotik, atau logam berat, yang dapat membahayakan tanah dan mengganggu rantai makanan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki cara untuk mengurangi atau menghilangkan zat-zat berbahaya ini selama proses pengolahan limbah organik.

Kali ini Katadata Green ini membahas lebih lanjut tentang bagaimana cara mengolah sampah organik menjadi lebih bermanfaat dan meningkatkan nilai gunanya. Selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini.

Cara Mengolah Sampah Organik

Cara Mengolah Sampah Organik menjadi Pupuk Kompos

Cara mengolah sampah organik menjadi kompos bisa terlebih dahulu dengan menentukan metode komposnya. Di antaranya yaitu komposter karung, drum, pot, gerabah, keranjang, vermikompos, dan masih banyak lagi.

Pupuk kompos merupakan salah satu produk dari sampah organik yang menghasilkan benda berguna untuk kesuburan tanaman. Tak hanya itu, pupuk kompos juga bagus untuk meningkatkan kualitas tanah serta meminimalisir penggunaan pupuk kimia yang mungkin membahayakan tumbuhan.

Secara spesifik, kompos akan menunjang kepadatan tanah. Hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan akar menjadi lebih baik. Demikian juga dengan penyerapan air dan nutrisi lain untuk perkembangan tumbuhan.

Cara Mengolah Sampah Organik menjadi Biopori

Lubang resapan biopori adalah cara sederhana dan ramah lingkungan untuk mengolah sampah organik sekaligus meningkatkan daya serap tanah terhadap air. Caranya cukup mudah, pertama-tama tentukan lokasi yang cocok, seperti di halaman rumah, kebun, atau dekat pohon, terutama di tempat yang sering tergenang air atau tanahnya kurang subur.

Setelah lokasi ditentukan, buat lubang dengan diameter sekitar 10–30 cm dan kedalaman 80–100 cm menggunakan bor tanah atau alat penggali lainnya. Lubang ini nantinya diisi dengan sampah organik seperti sisa buah, sayuran, daun kering, atau makanan nabati lainnya. Namun, hindari membuang daging, susu, atau makanan berminyak karena bisa menimbulkan bau tidak sedap dan mengundang hama.

Agar tetap aman dan tidak mudah tersumbat, lubang biopori sebaiknya ditutup dengan penutup berlubang, bambu, atau pipa PVC yang sudah dilubangi. Penutup ini membantu udara masuk sehingga proses pembusukan sampah berjalan lebih cepat, sekaligus mencegah gangguan dari hewan.

Untuk hasil yang maksimal, sampah organik perlu ditambahkan secara rutin agar proses penguraian terus berlangsung. Seiring waktu, sampah akan berubah menjadi pupuk alami yang memperbaiki kualitas tanah, meningkatkan penyerapan air hujan, dan membantu mencegah banjir. Metode ini sangat efektif dalam mengurangi limbah organik sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan.

Cara Mengolah Sampah Organik menjadi Eco-Enzyme

Eco-enzyme adalah cairan alami yang terbuat dari fermentasi sampah organik. Cairan ini dapat digunakan untuk membersihkan, mengusir hama, sebagai pupuk, dan penghilang bau. Untuk membuatnya, campurkan 1 bagian gula merah, 3 bagian limbah organik, dan 10 bagian air.

Pertama, larutkan gula merah dalam air di wadah plastik (hindari kaca). Masukkan limbah organik seperti kulit buah dan sayuran, aduk rata. Tutup wadah dengan sedikit ruang untuk gas keluar, simpan di tempat sejuk dan gelap. Buka tutupnya beberapa hari sekali untuk mengeluarkan gas dan aduk sesekali.

Fermentasi memakan waktu tiga bulan. Cairan akan berubah warna dan berbau asam-manis. Jika ada jamur putih, itu normal. Setelah selesai, saring cairan dan simpan dalam botol, sementara ampasnya bisa dijadikan kompos.

Eco-enzyme adalah cara mudah untuk mengurangi sampah dan menghasilkan cairan serbaguna. Cairan ini bisa digunakan untuk membersihkan, mengusir hama, menyuburkan tanah, atau menjernihkan air, sehingga membantu menjaga lingkungan tetap bersih dan ramah lingkungan.

Cara Mengolah Sampah Organik menjadi Lodong Sesa Dapur

Untuk membuat lodong sesa dapur, kumpulkan limbah organik seperti sisa makanan, kulit sayuran, kulit buah, sekam padi, atau daun-daun kering. Gunakan pipa paralon dengan penutup dan tambahkan air atau cairan alami seperti air kelapa untuk membantu proses dekomposisi.

Letakkan lapisan bahan kering, seperti daun atau sekam, di dasar wadah. Tambahkan lapisan limbah organik bergantian dengan bahan kering, pastikan keseimbangan antara lapisan basah dan kering untuk mempercepat penguraian.

Tuangkan sedikit air atau air kelapa untuk menjaga kelembaban. Tutup wadah dan biarkan selama 2-3 minggu, aduk sesekali agar proses dekomposisi berjalan. Limbah organik akan berubah menjadi bahan yang kaya nutrisi.

Setelah beberapa minggu, limbah tersebut menjadi kompos gelap yang bisa digunakan untuk menyuburkan tanah di kebun atau tanaman pot. Proses ini mendaur ulang limbah dapur menjadi sumber daya bermanfaat untuk tanaman.

Cara Mengolah Sampah Organik menjadi Briket

Membuat briket dari limbah organik adalah cara untuk mendaur ulang limbah menjadi blok padat yang bisa digunakan sebagai bahan bakar. Anda membutuhkan limbah organik seperti serbuk gergaji, sekam padi, daun kering, atau sisa dapur, serta pengikat seperti pati atau tepung dan sedikit air.

Potong atau hancurkan limbah organik menjadi potongan kecil. Jika terlalu kering, tambahkan air hingga campuran cukup lembap. Campurkan limbah dengan pengikat hingga menjadi campuran yang lengket dan rata.

Kemudian, bentuk campuran ini menjadi briket menggunakan cetakan atau alat press. Jika tidak ada alat press, Anda bisa menggunakan kaleng bekas untuk membentuk briket secara manual. Biarkan briket mengering selama beberapa hari di tempat yang kering, atau gunakan oven untuk mempercepat pengeringan.

Setelah kering, briket siap digunakan untuk memasak, pemanas, atau memanggang. Briket ini adalah bahan bakar yang ramah lingkungan dan efisien, serta membantu mengurangi limbah organik.

Itulah beberapa cara mengolah sampah organik sekaligus meningkatkan nilai gunanya. Secara umum, sampah organik memiliki manfaat besar dalam pengolahan pupuk kompos bagi tanaman dan kualitas tanah. Gunakan metode tersebut untuk menjaga lingkungan dan meminimalisir sampah. Semoga bermanfaat.

Editor : Safrezi
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.