Katadata Green
Banner

Jerhemy Owen Bagikan Pengalaman Kampanye Isu Iklim di COP29

Mantappu Corp.
Avatar
Oleh Hanna Farah Vania 14 November 2024, 17.23

Konten Kreator Lingkungan Jerhemy Owen menceritakan caranya menyuarakan aksi iklim melalui platform media sosial pada perhelatan iklim global, COP29, di Baku, Azerbaijan.

Pada sesi yang bertajuk “A Force for Good: The Role of Social Media Content Creators in Climate Communication” di perhelatan COP29, Jerhemy Owen, atau yang biasa dipanggil Owen, membahas strateginya mendorong isu iklim melalui konten-kontennya di sosial media.

Menurut Owen, aksi iklim Indonesia memiliki kaitan erat dengan merawat budaya yang di dalamnya mencakup keseimbangan alam. Kedua aspek ini menjadi langkah utamanya memperkenalkan isu lingkungan melalui media sosialnya, yaitu @Jerhemynemoo.

“Indonesia adalah negara dengan kekayaan alam yang melimpah, begitu juga budaya dan tradisinya. Maka dari itu, praktik menjaga lingkungan yang ada di Indonesia, kebanyakan berkaitan dengan budaya dan tradisi. Salah satu contohnya seperti di Bali, ada Tri Hita Karana dan warisan budaya yang diakui oleh UNESCO yaitu Subak (sistem irigasi tradisional Bali),” kata Owen, di salah satu sesi COP29, Selasa (12/11).

Tri Hita Karana merupakan sebuah konsep spiritual, kearifan lokal, sekaligus falsafah hidup masyarakat Hindu Bali yang bertujuan untuk membentuk keselasaran hidup manusia dengan Tuhan, alam, dan sesama manusia.

Dalam sesi tersebut, Owen menjadi konten kreator perwakilan Indonesia. Selain itu, turut hadir konten kreator lingkungan dari sejumlah negara seperti Caulin Donaldson, dari Amerika Serikat, dan Selim Tarım, Turki.

Menurut Owen, kesadaran masyarakat Indonesia akan permasalahan yang berkaitan dengan isu lingkungan, seperti ketahanan pangan hingga perubahan lingkungan, seperti bencana alam, perlu ditingkatkan.

Minimnya kesadaran masyarakat akan isu iklim dipicu oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman akan aksi apa yang perlu dilakukan untuk menjaga lingkungan. Di satu sisi, Indonesia memiliki potensi alam hingga keanekaragaman hayati yang besar.

Meski begitu, Owen melihat media sosial sebagai peluang untuk mengatasi tantangan tersebut. Pada forum tersebut, Owen menceritakan pengalamannya dalam mengemas pembahasan lingkungan agar menarik perhatian audiensnya.

Sehingga, selain mengawinkan dengan kearifan lokal, Owen juga mengenalkan isu lingkungan melalui konten gaya hidup hingga travelling.

“Melalui konten-kontenku, aku sangat ingin menjangkau lebih banyak masyarakat yang justru belum aware sama sekali dengan lingkungan. Sehingga, semakin banyak orang-orang di Indonesia yang sadar dan peduli akan isu lingkungan yang semakin serius,” pungkas Owen.

COP29 adalah pertemuan tahunan para negara anggota Conference of Parties yang ke-29. Perhelatan ini diselenggarakan oleh UNFCCC (Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim), yang merupakan bagian dari PBB dan berfokus pada isu perubahan iklim.

Konferensi iklim terbesar ini mempertemukan puluhan ribu peserta selama dua minggu, mulai dari tanggal 11 hingga 14 November 2024 di Baku, Azerbaijan. Tujuan perhelatan ini untuk mengatasi perubahan iklim, yang telah diakui sebagai ancaman serius bagi kesehatan, keselamatan, dan mata pencaharian.

Editor : Hanna Farah Vania
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.