Katadata Green
Banner

Pemeringkatan Naik, Vale Masuk ke Dalam Kategori Risiko ESG Menengah

PT Vale Indonesia
Avatar
Oleh Hanna Farah Vania 24 Oktober 2024, 15.58

Pemeringkatan risiko ESG (Environmental, Social, and Governance) PT Vale Indonesia Tbk. meningkat menjadi 29,4 dalam lembaga pemeringkatan Sustainalytics dan masuk ke dalam kategori Risiko ESG Menengah.

PT Vale menempati kategori Risiko ESG Tinggi di tahun lalu. Dengan pembaruan peringkat yang dikeluarkan Morningstar Sustainalytics ini, PT Vale menjadi perusahaan nikel Indonesia dengan peringkat risiko ESG terendah yang mencapai kategori ini. 

Dari total 238 perusahaan logam terdiversifikasi secara global yang dinilai oleh Sustainalytics, kurang dari 20 persen berhasil mencapai peringkat Risiko ESG Menengah, Rendah, atau Negligible (rendah dan dapat diabaikan).

“Ini adalah momen yang membanggakan bagi PT Vale Indonesia saat kami terus mengintegrasikan praktik keberlanjutan di seluruh aspek operasi kami,” kata Bernardus Irmanto, Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/10).

Morningstar Sustainalytics adalah firma riset dan peringkat ESG yang menilai perusahaan publik berdasarkan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) mereka. Pemeringkatan Sustainalytics menjadi tolak ukur untuk dimasukkan dalam Indeks IDX ESG Leaders. Indeks ini diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan hanya mencakup penerbit yang mematuhi prinsip ESG sebagai standar untuk praktik bisnis dan investasi berkelanjutan.

Dengan skor terbaru, PT Vale menempati posisi ke-27 dari 195 perusahaan global dalam kategori logam terdiversifikasi. 

Bernadus menyebutkan, pencapaian ini sangat signifikan bagi PT Vale seiring dengan tekanan yang dihadapi industri pertambangan global. Beberapa di antaranya adalah persyaratan regulasi, ekspektasi masyarakat, dan pengawasan investor yang semakin fokus pada kinerja ESG. 

Ia menambahkan, peringkat ini memberikan sinyal kepada investor bahwa PT Vale proaktif menangani isu-isu ESG dan berada dalam posisi yang baik untuk meningkatkan kinerjanya lebih lanjut, dengan celah-celah yang masih dapat dikelola untuk perbaikan berkelanjutan dan jangka panjang.

“Peningkatan peringkat ESG kami tidak hanya mencerminkan kemajuan kami, tetapi juga merupakan komitmen terhadap masa depan. Kami bertekad untuk terus menurunkan risiko ESG dan memainkan peran penting dalam lanskap pertambangan berkelanjutan di Indonesia,” katanya. 

Saat ini, Bernadus menyebutkan komitmen PT Vale untuk secara konsisten meningkatkan kinerja ESG melalui perbaikan berkelanjutan. Tujuan berikutnya adalah mengatasi kesenjangan yang ada, memastikan manajemen risiko ESG yang lebih komprehensif dan efektif di masa mendatang. 

“Target kami bukan hanya menjadi yang terbaik di tingkat nasional, tetapi juga bersaing dengan perusahaan nikel di tingkat global, dengan ambisi jangka panjang untuk meraih peringkat risiko rendah,” ucap Bernadus.

PT Vale mendorong sejumlah inisiatif untuk mengatasi tantangan dalam menerapkan pertambangan bertanggung jawab dan berkelanjutan. 

Pertama, pengelolaan lingkungan dengan memprioritaskan upaya reklamasi progresif dan konservasi keanekaragaman hayati. Strategi untuk mencapainya adalah dengan meminimalisir gangguan lahan dan memastikan bahwa area tambang dikembalikan ke kondisi alaminya. Selain itu, PT Vale juga menggunakan energi hidro dan berkomitmen mendorong dekarbonisasi.

Kedua, berkomitmen dalam tanggung jawab sosial. PT Vale menginisiasi program-program komunitas lokal yang mendorong pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Strategi ini menjadi upaya Vale untuk tetap berkontribusi dalam perkembangan positif daerah-daerah operasi perusahaannya.

Ketiga, praktik tata Kelola dengan memperkuat kerangka tata kelola, memastikan kepatuhan terhadap standar global, serta meningkatkan transparansi, dan akuntabilitas di semua tingkatan organisasi.

Perusahaan tambang mineral ini turut mengimplementasikan Praktik Penambangan Berkelanjutan (GMP) dan integrasi praktik ESG ke dalam struktur inti organisasi. Vale mengadopsi Sistem Manajemen Lingkungan yang selaras dengan standar internasional, dengan prioritas pada keselamatan, serta keterlibatan proaktif dengan komunitas.

PT Vale berupaya meminimalisir dampak dari aktivitas operasional yang menjadi perhatian dalam prinsip ESG yang tertuang dalam peta jalan ESG-nya. Sehingga, perusahaan nikel ini turut memperhatikan sejumlah tantangan operasional seperti potensi deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, pengurangan emisi, serta dampak sosial-ekonomi terhadap komunitas lokal. 

Dengan meningkatnya pemeringkatan PT Vale dalam Sustainalytics, perusahaan yang sudah berdiri dari setengah abad di Indonesia ini akan terus mengintegrasikan pertimbangan ESG ke dalam proses pengambilan keputusan strategis, dengan berfokus mengurangi dampak lingkungan, mendukung komunitas lokal, dan mempromosikan praktik tata kelola terbaik.

“Ini bukan hanya tentang memenuhi ekspektasi, tetapi tentang menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan, masyarakat, dan negara kita. Hasil ini merupakan umpan balik yang berharga bagi PT Vale Indonesia dan kesempatan untuk berada di panggung global,” pungkas Bernadus.

Editor : Hanna Farah Vania
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.