Katadata Green HUT RI 79
Banner

Nigeria Larang Penggunaan Plastik Sekali Pakai Mulai 2025

Unsplash
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 27 Juni 2024, 14.41

Nigeria mengumumkan larangan penggunaan plastik sekali pakai di kantor-kantor pemerintah sebagai awal dari larangan di seluruh negeri yang akan dimulai Januari tahun depan.

Ini menjadi sebuah langkah yang dapat menimbulkan badai di Nigeria yang sangat bergantung pada plastik.

Sebuah studi baru-baru ini oleh Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) menemukan bahwa Nigeria merupakan salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia.

Nigeria menghasilkan lebih dari 2,5 juta ton sampah plastik per tahun, dan lebih dari 70% di antaranya berakhir di laut dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Jika Anda melihat kebijakan nasional tentang pengelolaan sampah plastik yang diadopsi tahun 2020, kebijakan tersebut membayangkan bahwa pada 2025, beberapa kategori plastik akan dilarang di Nigeria. Apa yang dilakukan oleh pemerintah Federal adalah mempersiapkan pikiran orang Nigeria untuk apa yang akan datang dan memimpin dengan memberi contoh," kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Iziaq Salako, dikutip dari Reuters, Rabu (26/6).

Sebagian besar bahan yang akan dilarang adalah plastik sekali pakai termasuk sedotan, peralatan makan, botol plastik dan sachet air kecil, yang menjadi masalah besar bagi negara tersebut.

Berdasarkan dokumen rencana yang dilihat oleh Reuters, Nigeria mengumumkan kebijakan nasional untuk mengurangi polusi sampah plastik pada 2020 ketika total sampah plastik tahunan mencapai sekitar 1,5 juta metrik ton.

Dokumen tersebut menyoroti bagaimana pengelolaan sampah plastik yang tepat dapat menciptakan ekonomi sirkular, di mana desain, produksi, dan penggunaan plastik mengarah pada daur ulang untuk digunakan kembali.

Sejak saat itu, sampah plastik meningkat tajam di kota-kota yang berkembang pesat seperti Lagos, dengan perkiraan populasi antara 17-20 juta jiwa, dan di mana penelitian yang dilakukan oleh Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) tahun ini menemukan bahwa sekitar 50-60 juta kemasan air minum bekas pakai dibuang ke jalanan setiap hari.

Pada Januari, negara bagian Lagos mengumumkan larangan penggunaan plastik sekali pakai dan styrofoam, yang banyak digunakan dalam layanan makanan dan pengiriman oleh pedagang kaki lima, dengan alasan bahwa plastik tersebut dapat menyumbat saluran-saluran air.

Nigeria sedang menyusun kebijakan penggunaan plastik baru yang menargetkan pendekatan bertahap untuk menghilangkan sampah plastik.

Dalam waktu lima tahun, produsen diharapkan beralih ke alternatif. Nigeria juga ingin mengatur impor secara ketat.

Para analis mengatakan meskipun penerapannya mungkin akan mengalami hambatan pada awalnya, larangan di seluruh negeri sudah lama tertunda.

"Sangat baik untuk memulainya dengan yang mudah terurai, yaitu plastik sekali pakai, dan memulai penerapannya di kantor-kantor pemerintah merupakan sinyal yang baik," kata Direktur Eksekutif di lembaga nirlaba Sustainable Research and Action for Environmental Development, Leslie Adogame.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.