Katadata Green HUT RI 79
Banner

Masih Izinkan Proyek Fosil Baru Berarti Tak Serius Soal Target Iklim

ANTARA FOTO/R. Rekotomo/Spt.
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 25 Juni 2024, 15.58

Sebuah studi terbaru menemukan bahwa tidak perlu ada sewa gas, batu bara, atau minyak baru untuk memenuhi permintaan energi global sebelum tahun 2050, selama target internasional untuk nol emisi tercapai juga pada tahun yang sama.

Studi yang dirilis oleh para peneliti dari University College London (UCL) dan International Institute for Sustainable Development (IISD) menunjukkan bahwa kapasitas energi kotor yang ada saat ini dapat memenuhi kebutuhan energi yang diproyeksikan selama proyek-proyek energi bersih juga diperluas.

Studi tersebut mendorong posisi kebijakan tertentu yang menjadi dasar ilmiah dari penelitian ini, yaitu pemerintah harus melarang proyek-proyek bahan bakar fosil baru.

"Kejelasan yang diberikan oleh norma ini akan membantu memfokuskan kebijakan untuk menargetkan skala investasi energi terbarukan dan energi bersih yang ambisius, sembari mengelola penurunan infrastruktur bahan bakar fosil dengan cara yang adil dan merata," ujar salah satu penulis laporan tersebut dari UCL Energy Institute, Dr. Steve Pye.

Mereka yang terlibat dalam penelitian berharap hasil penelitian tersebut dapat menjadi alat penyampai pesan yang penting bagi para pendukung iklim

"Norma-norma akan beresonansi ketika mereka membawa tuntutan sederhana yang dapat segera ditindaklanjuti oleh para aktor yang berkuasa," kata Fergus Green dari UCL, dikutip dari The Cool Down, Minggu (23/6).

Meskipun pemerintah di seluruh dunia telah berkomitmen untuk mengurangi polusi karbon hingga nol di tahun 2050, terbukti bahwa slogan tersebut telah kehilangan maknanya.

Pemerintah-pemerintah tersebut juga telah menyetujui proyek-proyek energi kotor baru dan berbahaya.

Di tengah kenaikan harga gas, pemerintahan Biden telah menyetujui proyek-proyek pengeboran baru yang kemungkinan besar tidak akan produktif hingga bertahun-tahun setelah masa pemerintahannya dan tidak melakukan apa pun untuk meringankan beban konsumen.

Langkah-langkah seperti ini bertentangan dengan tujuan iklim pemerintahan dan dapat dibaca sebagai langkah politik untuk menunjukkan kepada para pemilih bahwa pemerintahannya melakukan sesuatu tentang harga gas sambil memberikan jaminan kepada produsen energi kotor.

Pemerintah Konservatif Inggris baru-baru ini juga telah memberikan lisensi untuk operasi pengeboran minyak baru di Laut Utara.

Dalam kasus lain, perusahaan minyak dan gas dapat melakukan greenwashing kepada konsumen dengan mengklaim sebagai bagian dari solusi iklim dan membuat kampanye humas seputar langkah-langkah yang sering kali tidak berarti seperti penyeimbangan karbon atau bahan bakar hidrogen yang memungkinkan mereka untuk terus memanaskan planet bumi ini sembari menghindari peraturan pemerintah yang lemah.

Penelitian tersebut jauh dari murni ilmiah dan berusaha untuk mengatasi masalah tersebut secara langsung. 

Para penulisnya menganjurkan agar penelitian mereka membenarkan pembuatan norma No New Fossil atau Tidak Ada Fosil Baru yang mewakili pesan yang lebih efektif dan memungkinkan para pelaku untuk bertanggung jawab secara langsung atas pengkhianatan mereka terhadap target iklim.

Dr. Green dari UCL berharap penelitian tersebut memberikan ujian baru yang lebih kuat bagi para pejabat publik dan pemerintah yang seolah-olah aktif terhadap isu iklim.

Penelitian tersebut dapat menciptakan batasan baru: "Jika mereka mengizinkan proyek bahan bakar fosil baru, maka mereka tidak serius."

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.