Katadata Green
Banner

Jerman Tutup PLTU Batu Bara Sebelum 2038 Karena Alasan Ekonomi

ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/pras
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 25 Juni 2024, 10.03

Jerman kemungkinan akan menghentikan pembangkit listrik tenaga batu baranya sebelum tanggal yang diamanatkan oleh hukum pada 2038 karena memburuknya ekonomi pembangkit listrik tenaga batu bara.

Pada 2022, Jerman mencapai kesepakatan senilai 2,6 miliar euro atau US$2,8 miliar (Rp 45,8 triliun) untuk penutupan PLTU batu bara milik perusahaan energi RWE di negara bagian North Rhine-Westphalia di tahun 2030.

Ini mengisyaratkan niat pemerintah Jerman untuk mencoba bergerak lebih cepat.

Namun, kesepakatan yang sama belum dicapai dengan LEAG, yang saat ini memasok 7 gigawatt tenaga listrik berbahan bakar lignit atau sekitar 10% dari total tenaga listrik di Jerman.

"Jika Anda melihat pemodelan sekarang dan perhitungannya, sepertinya hal itu (penghentian penggunaan batu bara) kemungkinan akan terjadi sebelum 2038 hanya karena alasan kelayakan ekonomi," kata perwakilan khusus Jerman untuk kebijakan iklim internasional, Jennifer Morgan, di sela-sela acara industri di London, dikutip dari Reuters, Senin (24/6).

Para pemimpin kelompok negara ekonomi maju G7 bulan ini berjanji untuk menghapus pembangkit listrik tenaga batu bara yang tidak berkelanjutan dalam sistem energi selama paruh pertama tahun 2030-an.

Namun, dokumen perjanjian final tersebut juga mengizinkan komitmen alternatif untuk menghapus pembangkit listrik tenaga batu bara secara bertahap dalam jangka waktu yang konsisten dengan menjaga batas kenaikan suhu 1,5 derajat Celcius tetap dalam jangkauan, sesuai dengan jalur emisi nol bersih negara-negara.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.