Ian Darler, seorang petugas lapangan di klub League One, Cambridge United, selama 45 tahun, mengatakan bahwa cuaca yang dia alami dalam 12 bulan terakhir luar biasa dan menakutkan.
Menurutnya, hujan deras dalam beberapa bulan terakhir telah mempersulit persiapan lapangan latihan untuk musim depan.
Ian mengaku tidak pernah merasa sefrustasi saat ini. Dia tidak memikirkan dampak perubahan iklim terhadap pekerjaannya sampai sekitar 18 bulan yang lalu.
Namun, cuaca yang ia saksikan dalam dua musim terakhir membuatnya berpikir tentang pekerjaannya. “Ini adalah situasi yang menakutkan,” katanya, dikutip dari BBC pada Sabtu (1/6).
Menurut Ian, petani dan staf lapangan selalu mengeluh tentang cuaca.
“Petani dan pekerja lapangan tidak pernah Bahagia. Bagi mereka (cuaca) terlalu panas, terlalu dingin, terlalu basah, terlalu kering. Namun, apa yang kami alami dalam 12 bulan terakhir sungguh luar biasa. Saya telah berada di stadion selama 45 tahun dan tidak pernah merasa begitu tertekan dalam hidup saya,” ujarnya.
Bulan Februari lalu, pertandingan malam Bolton di Cambridge dihentikan setelah sembilan menit pertandingan karena lapangan tergenang air.
“Pada pukul 5:30, lapangan sangat kering. Pukul 6:30, hujan mulai turun. Pukul 7:30, Anda menyaksikan hujan tropis,” kata Ian.
Para staf sebenarnya baru merenovasi lapangan di Stadion Abbey, Cambridge.
“Pada hari setelah kami melakukan penyemaian, kami mengalami apa yang bisa digambarkan sebagai musim hujan. Benih-benih itu semuanya tersapu bersih,” kata Ian.
Akibatnya, rumput lapangan ada yang terlalu tebal di beberapa bagian dan terlalu jarang di bagian lain.
Ian sedang merenovasi dua dari empat lapangan latihan Cambridge untuk mempersiapkan musim kompetisi baru. Namun, hujan deras membuat pekerjaannya mundur beberapa minggu.
Inggris akan menghadapi gelombang tornado mini dalam satu dekade ke depan. Perubahan iklim akan meningkatkan curah hujan tanpa henti pada tahun 2034. Hal ini bisa mengakibatkan hujan lebat dan badai hujan es, yang meningkatkan risiko banjir.
Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa Inggris akan menghadapi rentetan tornado mini dalam satu dekade ke depan, dikutip dari The Mirror pada Minggu (2/6).
Prediksi yang mengkhawatirkan ini muncul seiring dengan perkiraan suram akan curah hujan yang tak kunjung berhenti, yang akan meningkat pada tahun 2034, sebagai konsekuensi dari perubahan iklim.
Menurut laporan dari kelompok Atribusi Cuaca Dunia (WWA), warga Inggris harus bersiap-siap untuk menghadapi banjir besar, dengan hujan yang meningkat intensitasnya setiap lima tahun sekali.
Hujan yang mirip muson, diikuti dengan badai hujan es, diproyeksikan akan berlangsung dalam waktu yang lama, menimbulkan malapetaka sepanjang tahun, bahkan pada bulan-bulan musim panas yang biasanya disinari matahari.
Mereka diminta untuk bersiap-siap menghadapi peningkatan banjir dan munculnya badai supercell yang dijuluki tornado mini. Pola cuaca yang ganas ini diprediksi akan menyerang dengan frekuensi dan keganasan yang semakin meningkat.
Seluruh warga Inggris harus bersiap menghadapi hujan lebat, dengan prakiraan curah hujan hingga 25 mm, seperti yang ditunjukkan pada peta dari peramal cuaca di Ventusky. Diramal terjadi minggu depan (7/6), badai ini diperkirakan akan menimbulkan hujan lebat, terutama di wilayah tenggara Inggris dan Wales.
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.