Bank Dunia menyetujui paket dukungan anggaran pertama dari tiga paket untuk Kenya senilai US$ 1,2 miliar (Rp 19.495 triliun).
Paket dukungan anggaran diberikan untuk membantu negara Afrika Timur tersebut mengatasi tekanan fiskal jangka pendek dan mempercepat kebijakan hijau atau ramah lingkungan.
Pendanaan ini disetujui pada Kamis (30/5) di tengah lingkungan makroekonomi yang membaik setelah upaya pemerintah Kenya untuk mengatasi tekanan likuiditas, rendahnya kepercayaan investor, dan terbatasnya aliran modal yang menyebabkan depresiasi cepat mata uang shilling.
"Setelah menangani tekanan fiskal langsung, fokus kini bisa beralih untuk mengatasi tantangan jangka panjang Kenya," kata Direktur Bank Dunia untuk Kenya Keith Hansen, dikutip dari Reuters pada Jumat (31/5).
Paket pendanaan ini juga bertujuan untuk menciptakan pasar tenaga kerja yang lebih kompetitif dan memperkuat upaya Kenya dalam melawan dampak perubahan iklim.
Dalam kunjungannya ke Amerika Serikat (AS) pada Kamis (23/5), Presiden Kenya William Ruto bersama Presiden AS Joe Biden menyerukan peningkatan dukungan untuk negara-negara berkembang seperti Kenya, termasuk melalui keringanan utang oleh kreditur bilateral utama.
Pertemuan kedua kepala negara tersebut menghasilkan "Visi Nairobi-Washington" yang mencakup langkah-langkah rinci untuk mengatasi beban utang yang sangat besar yang dihadapi oleh banyak negara berpenghasilan rendah, yang sekitar setengahnya berada dalam atau mendekati kesulitan utang.
Banyak negara saat ini mengalokasikan sebagian besar pendapatan mereka untuk membayar utang, membatasi kemampuan mereka untuk berinvestasi dalam proyek pengembangan atau proyek perubahan iklim.
"Negara-negara yang bersedia berkomitmen pada reformasi ambisius dan rencana investasi berkualitas tinggi untuk pembangunan berkelanjutan dan mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, pandemi, ancaman kesehatan, serta kerentanan dan konflik harus didukung, bukan ditinggalkan oleh komunitas internasional," dikutip dari Visi Nairobi-Washington.
Negara-negara dengan ambisi tinggi harus menerima dukungan finansial dari lembaga keuangan internasional. Visi Nairobi-Washington menegaskan bahwa negara-negara kreditur juga harus memberikan keringanan.
Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.