Katadata Green HUT RI 79
Banner

Energi Terbarukan Sumbang Rekor 30% Listrik Global di 2023

AntaraFoto/Aditya Pradana Putra
Avatar
Oleh Arsyad Paripurna 29 Mei 2024, 16.28

Sumber energi terbarukan menyumbang 30,3% dari listrik global tahun lalu. Angka ini naik dari 29,4% di 2022, seiring dengan peningkatan kapasitas proyek tenaga surya.

Berdasarkan laporan Global Electricity Review dari lembaga riset energi Ember, pertumbuhan pembangkit tenaga surya dan angin mendorong produksi energi terbarukan mencapai rekor 30% dari total produksi listrik global pada 2023.

Hal ini menempatkan target global untuk melipatgandakan kapasitas energi terbarukan pada 2030 dalam jangkauan.

Pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dan emisi di sektor listrik dianggap penting untuk mencapai target iklim global. 

Pada KTT iklim COP28 di Dubai tahun lalu, lebih dari 100 negara sepakat untuk melipatgandakan kapasitas energi terbarukan pada 2030.

Ember melaporkan bahwa sumber energi terbarukan menyumbang 30,3% dari listrik global karena peningkatan kapasitas proyek tenaga surya.

"Peningkatan kapasitas tenaga surya yang terjadi selama 2023 benar-benar membuka kemungkinan kita dapat mencapai tingkat energi terbarukan tersebut pada 2030, dan pelipatan tiga kapasitas yang dijanjikan di COP28," kata Direktur Insight Global Ember Dave Jones, dikutip dari The Business Standard pada Jumat (17/5).

Lebih dari setengah penambahan kapasitas tenaga surya dan angin global tahun lalu terjadi di China, dengan total produksi tenaga surya global naik 23,2% dan tenaga angin naik 9,8%.

Agar target tercapai, para ahli industri menyatakan bahwa masalah terkait sambungan jaringan dan izin untuk proyek baru perlu diselesaikan.

Dalam laporan pertumbuhan energi terbarukan yang berkelanjutan diprediksi akan menyebabkan produksi listrik dari bahan bakar fosil turun sebesar 2% pada 2024. 

Pertumbuhan tersebut juga mendorong produksi listrik dari bahan bakar fosil menjadi kurang dari 60% dari total produksi listrik global untuk pertama kalinya sejak setidaknya tahun 2000.

"Penurunan emisi di sektor listrik sekarang tidak bisa dihindari. Namun, kecepatan penurunan emisi tergantung pada seberapa cepat revolusi energi terbarukan berlanjut," kata Dave, dikutip dari Bloomberg pada Rabu (8/5).

Kenaikan energi terbarukan sebagian besar didorong oleh pembangkit listrik tenaga surya dalam beberapa tahun terakhir, data Ember menunjukkan. 

Biaya produksi tenaga surya telah menurun drastis karena produsen di China meningkatkan pasokan dan menawarkan harga terendah dalam sejarah.

Reporter : reportergreen Editor : Arsyad Paripurna
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.