Katadata Green
Banner

Dorong EV di Negara Berkembang, IKEA Foundation Hibahkan US$100 Juta

ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc
Avatar
Oleh Hari Widowati 3 April 2024, 16.14

IKEA Foundation memberikan hibah US$100 juta (Rp 1,59 triliun) untuk membantu negara-negara berkembang meninggalkan kendaraan berbahan bakar fosil dan beralih ke kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Drive Electric Campaign, yang bermitra dengan European Climate Foundation, mengatakan hibah terbaru dari IKEA Foundation ini akan digunakan untuk membantu mendukung upaya lobi dan kampanye untuk transisi kendaraan listrik di Afrika, Amerika Latin, dan Asia Tenggara. Inisiatif ini disebut sebagai "Leapfrogging Partnership".

Negara-negara berkembang di dunia akan menyumbang sebagian besar pertumbuhan permintaan mobil, truk, bus, dan kendaraan roda dua atau tiga pada tahun 2050, dan harapannya adalah berinvestasi di negara-negara tersebut saat ini dapat membantu memastikan pertumbuhan tersebut menggunakan kendaraan listrik.

"Transportasi jalan raya menyumbang sekitar 15% dari emisi gas rumah kaca yang terkait dengan energi, jadi jika kita serius dengan transisi global menuju pemanasan global 1,5 derajat, maka kita tidak dapat mengurangi emisi tanpanya," ujar manajer portofolio IKEA Foundation untuk ekonomi riil, Edgar van de Brug, kepada Reuters.

Hibah tersebut merupakan salah satu donasi amal terbesar IKEA Foundation. Dana hibah ini akan mendukung mitra lokal yang bekerja untuk mengatasi hambatan utama dalam ekspansi seperti infrastruktur pengisian daya yang terbatas dan kurangnya kebijakan yang ramah terhadap kendaraan listrik. 

"Mereka akan berusaha menciptakan kondisi pasar yang lebih baik untuk membuka pembiayaan publik dan swasta," tambahnya. Secara kolektif, hibah ini dapat membantu menghemat sekitar 43 gigaton karbondioksida ekuivalen (CO2e) pada tahun 2050 di negara-negara termasuk Brasil, Meksiko, Indonesia, dan Afrika Selatan.

"Perluasan pendanaan ini mengikuti kesuksesan di negara-negara lain termasuk India, di mana elektrifikasi pengiriman jarak jauh untuk paket di daerah perkotaan berkembang pesat," kata van de Brug.

Selain mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan udara bersih, kendaraan listrik juga dapat memberikan manfaat bagi perekonomian yang lebih luas dengan mempercepat pengembangan baterai, menurunkan biaya, dan meningkatkan kapasitas penyimpanan.

"Elektrifikasi transportasi jalan raya adalah salah satu titik pengungkit yang sangat penting... yang dapat membantu mengurangi emisi di lebih dari sepuluh sektor ekonomi kita," katanya.

Direktur Program Drive Electric Rebecca Fisher mengatakan bahwa manfaat sosial yang lebih luas dari perpindahan ke kendaraan listrik juga ditandai. Menurutnya, masyarakat sudah merasakan manfaat e-mobilitas, mulai dari pengemudi pengiriman barang yang menghemat uang untuk bahan bakar hingga pekerja angkutan umum yang menghirup udara yang lebih bersih.

"Sekarang adalah waktunya untuk meningkatkan momentum inovasi EV dengan kebijakan publik yang ambisius, kepemimpinan bisnis, dan kemitraan yang kuat," kata Fisher.

 

Editor : Hari Widowati
;

Katadata Green merupakan platform yang mengintegrasikan berita, riset, data, forum diskusi, dan komunitas untuk menginformasikan, bertukar gagasan, hingga kolaborasi untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.