0%

TULIS NAMAMU

cloud animate cloud animate
news game title

Foogie :

Wah… Hari yang cerah! Hari yang indah juga buatmu, seorang foodie, untuk mencoba berbagai makanan yang ada di festival makanan ini. Silakan berkeliling mencicipi makanan yang disajikan.

foogie

Foogie :

Oke, saatnya makan! Indera penciumanmu dimanjakan wangi rempah dan penglihatanmu terpaku pada makanan yang disajikan dengan indah.

foogie
pilih makanan
nasi goreng
pecel ayam
rendang
star makanan terpilih

NASI GORENG
Salah satu makanan paling banyak ditemui di Indonesia. Kamu nyaris bisa memasukkan bumbu atau bahan apapun di dalamnya dan hasilnya tetap terasa enak! Sangat cocok untuk sarapan, tapi juga cocok dimakan kapan saja. Termasuk untuk mengisi perutmu saat lapar di malam hari.

PECEL AYAM
Ayam dibumbui dengan santan, kunyit, dan bumbu lainnya, digoreng dan disajikan dengan lalapan dan nasi panas.

RENDANG
Makanan dengan predikat terenak di dunia (CNN 2019). Diolah dari daging sapi, santan, dan beragam bumbu rempah. Disantap dengan nasi putih dan lauk lainnya.

scene 5 title star foogie 3

Setelah menikmati makanan, kamu memperhatikan lagi kedai-kedai di festival ini. Ada makanan yang digoreng, ada penanak nasi yang mengepul. Kamu kemudian menyadari, minyak goreng dan beras dibutuhkan hampir di semua makanan.

Ya, minyak goreng dan beras merupakan bahan pangan utama Indonesia (BPS, 2022). Survei Jakpat (2022) menyebutkan minyak goreng dan beras masuk tiga besar bahan pangan paling sering dibeli masyarakat Indonesia.

Kalian pasti tahu kan, jumlah penduduk Indonesia akan meningkat dari waktu ke waktu.

foogie talk
Proyeksi Penduduk Indonesia Sampai 2045 (Juta Jiwa)
Proyeksi Penduduk Indonesia Sampai 2045 (Juta Jiwa)

Sumber : BPS (2018)

foogie talk

Dampaknya, kebutuhan beras dan minyak goreng juga semakin meningkat.

foogie talk
Proyeksi Konsumsi Minyak Goreng dan Beras Sampai 2045
Proyeksi Konsumsi Minyak Goreng dan Beras Sampai 2045

Sumber : Kementerian Pertanian (2021), BPS (2022)

foogie talk

Peningkatan konsumsi pangan membutuhkan lahan yang lebih luas lagi. Ini berarti, kita butuh lebih banyak lahan untuk perkebunan sawit dan sawah.

foogie talk
Kebutuhan Lahan Kebun Sawit dan Luas Tanam Padi Meningkat (Juta Ha)
Kebutuhan Lahan Kebun Sawit dan Luas Tanam Padi Meningkat (Juta Ha)

Sumber : Kementerian Pertanian (2021)

foogie talk

Menurut Greenpeace dan LPEM UI (2019), kebijakan pemerintah meningkatkan campuran biodiesel berimplikasi pada kenaikan kebutuhan lahan perkebunan sawit demi memenuhi kebutuhan bahan baku biodiesel.

foogie talk
Proyeksi Kebutuhan Lahan untuk Biodiesel Hingga 2025 (Juta Ha)
Proyeksi Kebutuhan Lahan untuk Biodiesel Hingga 2025 (Juta Ha)

Sumber : Greenpeace dan LPEM UI (2019)

foogie talk

Pemerintah berencana mengembangkan co-firing biomassa, atau pencampuran bahan bakar alternatif seperti pelet kayu dari HTE pada PLTU batu bara. Proyek ini rencananya dilakukan pada 52 lokasi atau 107 unit PLTU di Indonesia hingga 2025. Semakin besar persentase co-firing, semakin luas lahan yang dibutuhkan.

foogie talk
Proyeksi Kebutuhan Lahan HTE untuk Co-Firing PLTU Sampai 2025 (Juta Ha)
Proyeksi Kebutuhan Lahan HTE untuk Co-Firing PLTU Sampai 2025 (Juta Ha)

Sumber : Trend Asia (2022)

foogie talk

Tahukah kalian, selain pangan, lahan juga dibutuhkan untuk energi. Pemerintah mengembangkan bahan bakar nabati (BBN) dari olahan sawit dan Hutan Tanaman Energi (HTE). Dari sawit untuk pengembangan biodiesel. Sementara dari HTE diolah menjadi pelet kayu untuk co-firing PLTU.

foogie talk

Dengan adanya pengembangan biodiesel dan co-firing yang membutuhkan banyak lahan untuk memasok minyak sawit dan pelet kayu sebagai bahan bakunya, Indonesia berisiko kekurangan lahan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan energi secara bersamaan. Bahkan, kita berisiko tidak bisa menikmati makanan favorit kita lagi, seperti nasi goreng, nasi rendang, dan pecel ayam tadi. Jadi, kita bukannya "Makan" dari bahan pangan, tapi malah "Dimakan" oleh energi.

foogie talk
NAH, DENGAN KONSEKUENSI TADI, APA YANG BAKAL KAMU LAKUKAN?

Pengembangan biodiesel dan co-firing batu bara merupakan bagian dari rencana pemerintah melakukan transisi energi atau proses pengalihan sumber energi dari bahan bakar fosil ke sumber yang tidak menghasilkan emisi karbon. Dan tahukah kalian, transisi energi bisa menggunakan bahan baku alternatif selain minyak sawit dan pelet kayu lho! Pilihan alternatif tersebut juga lebih ramah lingkungan.

foogie talk

Dengan pilihanmu tadi, maka berdampak pada pembukaan hutan alam untuk perkebunan. Artinya, kita harus menebang lebih banyak pohon demi mengembangkan perkebunan sawit dan HTE.

Lebih dari setengah atau 63% dari tutupan lahan di Indonesia adalah kawasan hutan. Sisanya baru kawasan bukan hutan, seperti untuk permukiman dan pertanian.

Sejauh ini, tutupan lahan sawit dan hutan tanaman, mayoritas berada di wilayah bukan hutan. Peningkatan kebutuhan biodiesel dan biomassa berarti harus menambah wilayah bukan hutan dengan membuka hutan.

foogie talk
KAMU YAKIN MAU LANJUT MENDUKUNG KEBIJAKAN YANG BERUJUNG KE PEMBUKAAN HUTAN?

Ada alternatif nih... Kita bisa meningkatkan produktivitas sawit rakyat yang mengelola 41% kawasan perkebunan sawit di Tanah Air. Data dari Kementerian Pertanian (2021) menyebutkan, produktivitas rata-rata perkebunan sawit rakyat sebesar 3,4 ton/ha, di bawah perkebunan swasta 4,2 ton/ha.

foogie talk

Oleh sebab itu, sejak 2017 pemerintah menerapkan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Namun, kinerjanya perlu ditingkatkan. Berdasarkan data Ditjenbun, realisasi PSR dari 2017-2022 baru 9,9% dari target. Program ini akan memakan waktu lama. Tapi pilihan ini bisa kita coba.

foogie talk

Hmm, oke… Kalau begitu, kemungkinan kita harus membuka hutan. Ini akan berdampak pada wilayah penyerap karbon dan penghasil oksigen menjadi berkurang, keanekaragaman hayati terancam, dan hidup masyarakat yang bergantung pada hutan akan semakin rentan.

foogie talk
Beneran masih mau mendukung kebijakan ini ?
Jadi, apakah menurut kalian pilihan ini lebih baik ?
Kamu mau tahu lebih banyak tentang alternatif ini ?

Alternatif sumber energi selama masa transisi ada beragam lho.
Misalnya sebagai berikut :

minyak icon
Minyak Jelantah
Minyak jelantah dari industri dan rumah tangga berpotensi menjadi bahan baku komplementer biodiesel.
bayu surya icon
Energi Surya, Bayu, dan Lainnya
Energi terbarukan dari sumber-sumber ini dapat menambah kapasitas pembangkitan listrik.
Walau sekarang masih mahal, namun pengembangan ke depan akan makin terjangkau.

foogie talk

Nah, di sisi pangan berkelanjutan, solusi yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
urban farming icon
Urban Farming
Memanfaatkan ruang-ruang di perkotaan untuk mendekatkan sumber pangan juga bisa menambah pasokan pangan kita!
diversifikasi icon
Diversifikasi Sumber Pangan di Daerah
Sumber pangan yang beragam bisa mencegah risiko ekspansi, sekaligus memenuhi kebutuhan gizi banyak orang.

foogie talk
Tertarik untuk dukung kebijakan dari solusi alternatif tersebut ?
Mau bermain lagi?
Neutral Ending For User

Hmm... Kamu foodie yang cukup tahu isu lingkungan. Yuk cari tahu lebih banyak tentang risiko lingkungan yang sudah ada di depan mata.

foogie flat
Bad Ending For User

Sayang sekali, kamu tergolong foodie yang belum peduli risiko lingkungan. Jika kamu dan lebih banyak masyarakat seperti ini, sama saja dengan membiarkan risiko ekspansi lahan besar-besaran terjadi dan efeknya bisa berdampak pada kerusakan lingkungan.

Good Ending For User

Selamat! Kamu foodie yang sadar risiko lingkungan. Yuk berani ambil langkah untuk aksi menjaga lingkungan!

Share hasil permainanmu ke sosial mediamu. Jangan lupa tag @katadatacoid, @tractionenergy, @TrendAsia_Org dan 5 orang temanmu ya.
Sampai jumpa di Newsgame berikutnya...

Koordinator
Jeany Hartriani

Editor
Fitria Nurhayati
Jeany Hartriani

Naskah & Riset
C. Bregas Pranoto
Ramada Febrian
Amalya Reza

Teknologi Informasi
Firman Firdaus
Prita Dyah Prawitasari
Farizan Kazhimi

Koordinator Visual
Lambok E. Martin Hutabarat
Muhamad Yana

Motion Graphic
Heri Purwoko
Tri Prasojo

Ilustrasi & Desain
Joshua Parningotan Siringo Ringo
Andrey Rahman Tamatalo
Zulfiq Ardi Nugroho

Video
Trend Asia

katadata green logo
traction energy asia logo
trend asia logo